Bupati Konawe Minta OPD Percepat Penanganan Stunting

  • Bagikan

KENDARI – Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kery Saiful Konggoasa meminta organisasi perangkat daerah (OPD) di kabupaten itu agar bersinergi untuk menuntaskan masalah kasus kekerdilan (stunting), sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah kepada masyarakat.

“Masalah stunting ini harus menjadi gerakan bersama. Semua OPD agar menempatkan masalah stunting sebagai prioritas penanganan dalam program kerjanya,” katanya di Kendari, Rabu.

Ia menjelaskan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis.

“Stunting dapat berdampak langsung atau mempengaruhi kecerdasan intelektual anak dalam tumbuh kembangnya,” katanya.

Sebelumnya, Sekda Konawe, Dr Ferdinand Sapan, menyebutkan bahwa salah satu upaya percepatan penurunan stunting di daerah itu yakni dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Konawe dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) desa di 291 desa se-Konawe.

“TPPS Konawe ini diketuai langsung oleh saya selaku Sekda Konawe, sementara TPK dibentuk oleh Kepala desa masing-masing, dan selaku pelaksana kegiatan di ketuai oleh PKK desa yang di bantu dari Kader Posyandu dan bidan desa,” katanya.

Sementara itu, Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan bahwa angka prevalensi stunting di daerah berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) 2021 mencapai 30,02 persen.

Khusus Kabupaten Konawe angka prevalensi stunting mencapai 26,4 persen, stunting tertinggi di Sultra berada di Kabupaten Buton Selatan dengan angka prevalensi 45,2 persen dan yang terendah ada di Kabupaten Kolaka Timur dengan prevalensi 23,0 persen.(ANT/RS)

  • Bagikan