Fitri Mahasiswa UHO Manfaatkan Mobile JKN untuk Penuhi Syarat Pertukaran Mahasiswa

  • Bagikan
Fitri (22) menunjukkan Aplikasi Mobile JKN yang terinstal di telepon pintarnya. Saat magang di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kendari, ia bercerita tentang keunggulan Aplikasi Mobile JKN.

KENDARI – Fitri (22), seorang mahasiswa dari Universitas Haluoleo. Baru-baru ini ia berbagi pengalamannya dalam menggunakan Aplikasi Mobile JKN untuk mendukung partisipasinya dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Fitri awalnya merasa bingung ketika mengetahui bahwa program PMM 2 mempersyaratkan pesertanya memiliki kartu JKN aktif. Ia memikirkan tentang antrean yang panjang dan waktu yang akan terbuang di Kantor BPJS Kesehatan jika ia harus mengurusnya secara konvensional. Kondisi ini semakin rumit karena Fitri memiliki jadwal perkuliahan yang padat, dan waktu adalah aset berharga dalam kesibukannya.

Untuk mengatasi kebingungannya, Fitri memutuskan untuk mencari informasi tentang cara mengecek status kepesertaannya tanpa harus pergi ke kantor BPJS Kesehatan. Setelah mencari, Fitri menemukan bahwa Aplikasi Mobile JKN merupakan solusi yang tepat. Ia merasa lega karena dapat mengecek status kepesertaannya tanpa perlu menghadiri kantor fisik tersebut.

“Saya mencari tahu apakah bisa tanpa ke Kantor BPJS Kesehatan, kita dapat mengecek status kepesertaan, ternyata ada yang Namanya Aplikasi Mobile JKN. Tanpa pikir panjang saya langsung mengunduh aplikasi tersebut,” ungkap Fitri, Jumat (8/9).

Fitri mengunduh aplikasi Mobile JKN dan mengikuti langkah-langkah pendaftaran dengan mudah. Setelah berhasil login, ia dengan cepat memeriksa bahwa status kepesertaannya aktif. Dengan ini, ia merasa siap untuk mengikuti program PMM 2 tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam di kantor BPJS Kesehatan. Hal ini sangat membantunya lebih banyak waktu untuk berfokus pada perkuliahan dan persiapan lainnya.

“Akhirnya persyaratan dari program PMM 2 itu saya bisa penuhi,” terang Fitri kepada media.

Namun, Fitri tidak hanya menemukan manfaat dalam mengecek status kepesertaan JKN melalui aplikasi ini. Ia juga menemukan bahwa Aplikasi Mobile JKN memiliki berbagai fitur lain yang sangat berguna bagi peserta JKN. Misalnya, ia dapat dengan mudah mendaftar jika akan berobat di klinik atau rumah sakit melalui aplikasi ini, lagi-lagi dapat menghemat waktu dan tenaga ketika ia membutuhkan layanan medis.

Tidak hanya itu, Fitri pun membantu teman-temannya yang akan mengikuti program PMM 2 dengan memberikan informasi bagaimana cara mengunduh hingga aplikasi ini dapat digunakan dengan beberapa fitur kemudahan pada aplikasi tersebut.

“Saya bantu teman-teman yang kebingungan untuk mengecek status kepesertaan mereka, saya juga memandu mereka untuk langkah-langkah untuk masuk di Aplikasi Mobile JKN,” papar dengan senyum.

Selain itu, Fitri juga mengeksplorasi Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB). Ia menemukan bahwa peserta JKN yang memiliki tunggakan iuran selama empat hingga dua belas bulan dapat mengikuti program ini. Program REHAB memungkinkan peserta untuk mengatur sendiri besaran iuran bulanan yang dapat mereka bayarkan hingga maksimal dua belas bulan, dan dapat digunakan kembali kartunya jika telah selesai melunasi tunggakannya.

Keunggulan lain dari Aplikasi Mobile JKN adalah kemudahan akses. Peserta JKN dapat mengakses informasi kesehatan mereka kapan saja dan di mana saja dengan perangkat seluler mereka. Ini sangat membantu dalam situasi darurat ketika akses cepat ke informasi kesehatan sangat diperlukan.

Melalui pengalaman Fitri, kita dapat melihat betapa Aplikasi Mobile JKN memberikan kemudahan, aksesibilitas, dan efisiensi bagi peserta JKN dalam mengakses layanan kesehatan mereka. Fitri berharap bahwa Program JKN ini akan terus eksis dalam sektor kesehatan, dan ia berharap agar negara-negara lain, bahkan tetangga, dapat belajar dari Indonesia tentang cara mengelola sistem kesehatan yang efisien.

Dengan Aplikasi Mobile JKN dan Program REHAB, semoga lebih banyak orang dapat mengakses layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas di masa depan. Fitri adalah contoh nyata bahwa teknologi dapat memudahkan hidup kita, terutama dalam hal akses ke perawatan kesehatan yang sangat penting. Kesuksesannya dalam menggunakan aplikasi ini dan membantu teman-temannya menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi alat yang kuat dalam pelayanan kesehatan yang lebih baik.(RS)

  • Bagikan