Pemkot Kebut Pembangunan RSUD Antero Hamra

  • Bagikan
Aswido saat meninjau pembangunan RSUD Antero Hamra.

KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari memastikan pengerjaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Antero Hamra terus berjalan. Kini progresnya sudah mencapai 14 persen.


Proyek pembangunan yang menelan anggaran Rp 146 miliar ini ditarget rampung akhir tahun 2022.
Kepada media, Sekretaris Dinas PUPR Kota Kendari, Aswido ST MM mengungkapkan pembangunannya kini fokus pada pengerjaan pondasi bore pile (pondasi dalam).


“Kebetulan pembangunan rumah sakit berada di kawasan padat penduduk, jika menggunakan tiang pancang otomatis akan berdampak adanya getaran terhadap hunian warga sekitar. Makanya, kita memilih metode bore pile,” jelas Aswido yang juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUD Antero Hamra.


Mantan Kabid Cipta Karya Dinas PUPR ini optimis pembangunan RSUD Antero Hamra bisa rampung sesuai target pada Desember 2022.


Sebelumnya, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menuturkan, pembangunan RSUD di Kecamatan Puuwatu ini sebagai bentuk pemerataan pembangunan. Sehingga seluruh wilayah Kota mendapatkan porsi pembangunan.


“Selain disediakan untuk warga Kota Kendari, RSUD ini nantinya bisa menunjang layanan kesehatan bagi warga Kabupaten Konawe yang berada di perbatasan Kendari atau dari kawasan industri di Kecamatan Morosi,” ucap Sulkarnain.


Sementara itu Sekda Kota Kendari Ridwansyah Taridala menjelaskan, pembangunan RSUD ini merupakan salah satu upaya mewujudkan visi misi Kota Kendari.


RSUD tipe D ini lanjut mantan Kepala Bappeda Kota Kendari ini, akan dibangun dengan sejumlah fasilitas pendukung diantaranya ruang gawat darurat, instalasi rawat jalan, rawat inap, ICU, ruangan polisi, ruang tindakan bedah, ruang kebidanan dan penyakit kandungan, ruang operasi dan kantor.


“Rumah sakit ini secara keseluruhan dibangun di atas lahan seluas 6.900 meter bujur sangkar,” ungkap Ridwansyah.


Hal senada diungkapkan Kepala Bappeda Kota Kendari, Cornelius Padang bahwa pembangunan RSUD tipe D amatlah penting bagi daerah sebagai upaya peningkatan layanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kita berstatus sebagai ibukota provinsi dan berbatasan langsung dengan Kabupaten-kabupaten.

Rata-rata itu  yang kita lihat pasien dari luar rujukannya ke Rumah Sakit Bahteramas dan RSUD Kota Kendari, sehingga hadirnya RSUD Tipe D akan semakin mendekatkan layanan kesehatan kepada mereka,” ujar Cornelius.


Diketahui, anggaran pembangunan RSUD Tipe D  sebesar Rp 146 miliar. Nantinya Rumah sakit ini dibangun dua lantai dengan daya tampun 67 pasien rawat inap. (P2/B/EFN)

  • Bagikan