Bupati Konut Emosi karena Ulah ASN Tak Menghargai Pimpinan dalam Acara Resmi

  • Bagikan

Bupati Konut, H Ruksamin menandatangani perjanjian kerja tahun 2022. Foto: Erwin/Rakyat Sultra. 

WANGGUDU-Bupati Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Ruksamin berang lantaran sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai tidak menghargai pimpinan yang tengah memimpin acara resmi pemerintahan.

Bupati Konut dengan nada tinggi langsung menginstruksikan Sekertaris Daerah (Sekda) Konut, Kasim Pagala mencatat nama pejabat eselon yang keluar masuk ruangan, dan tinggal di luar bercerita saat acara tengah berlangsung.

“Kalian tidak menghargai pimpinan, saya (Bupati Red), pak wakil bupati, pak sekda, pak kapolres, pak Kapos BIN Daerah Konut masih duduk di depan pimpin acara, kalian malah keluar, tinggal diluar,” kata Ruksamin dengan nada lantang menggunakan pelantang suara (mic) saat memimpin acara di Aula Kantor Bupati Lantai l, Kamis (27/1/2022).

Pemkab Konut saat itu menggelar acara resmi penandatanganan perjanjian kerja tahun 2022 kepada para pejabat eselon mulai eselon lV, lll dan ll sebagai komitmen untuk melaksanakan tugas kepemerintahan dengan baik sesuai tupoksi dan tanggung jawab yang diberikan.

Diacara itu, masing-masing instansi melakukan penandatanganan disaksikan pimpinan daerah dan pejabat tingggi kepolisian, TNI, Serta BIN.

Namun, saat acara masih berlangsung dan baru saja di mulai, para ASN sudah amburadul. Keluar masuk, dan bahkan memilih bercerita diluar, dibanding mengikuti acara.

Sontak, tingkah laku tak beretika itu mendapat sorotan tajam dari Bupati Konut, Ruksamin karena dianggap sangat tidak menghargai acara dan pimpinan.

“Satpol tutup pintu ruangan, kunci. Pak Sekda catat sekarang nama-nama yang tidak ada di ruangan, besok ganti. Hari ini saya buat SK nya. Panggil Kabid Mutasi proses sekarang,”tegas pria bergelar doktor ini membuat para ASN berlarian masuk ruangan.

Sebelumnya saat memberikan sambutan, Bupati Konut menitipkan pesan agar para ASN bekerja dengan baik dan kompak melakukan tugas-tugas pelayanan publik. Serta, berharap agar penandatangan perjanjian kerja yang dilakukan tidak hanya seremonial saja dan menggugurkan kewajiban.

“Kerja ikhlas pasti akan ada hasilnya yang terbaik. Kita dapat prestasi (penghargaan red) kemarin artinya, Konawe Utara menunjukkan kalau kita kerja profesional dan baik,” ucapnya diacara itu sebelum berang akibat ulah ASN keluar masuk.

“Jangan hanya gugurkan kewajiban, tetapi ini menjadi momen untuk kita satukan dalam bingkai pemerintahan menampilkan kinerja terbaik. Acara yang berlangsung ini, ketika dijalankan dengan baik tentu dapat mempercepat proses kemajuan daerah menuju Konawe Utara sejahtera dan berdaya saing,” tutupnya. (p3/b/aji)

  • Bagikan