Mahasiswa UHO Asal Latawe Bantu Korban Kebakaran Desa Lahaji 

  • Bagikan

Rombongan mahasiswa UHO asal Latawe saat menyambangi korban kebakaran di Desa Lahaji kecamatan Napanokusambi. Mereka memberikan sejumlah bantuan sembako yang dipimpin langsung Nurfila mahasiswa FISIP UHO, jurusan Ilmu Komunikasi.

LAWORO – Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) asal Latawe Kecamatan Napanokusambi Muna Barat (Mubar) turut andil memberikan bantuan terhadap korban kebakaran warga Desa Lahaji. Bantuan berupa sembako yang disalurkan dari mahasiswa itu, sebagai bentuk kepedulian mereka dalam mengemban misi kemanusiaan dan wujud pengabdian terhadap masyarakat. Apalagi, korban yang terdampak bencana itu, sudah berstatus yatim.

Nurfila salah seorang mahasiswa asal Latawe mengatakan, bantuan yang diberikan yakni sembako untuk pemenuhan kebutuhan mereka. Tentunya, uluran tangan yang ada, wujud kepedulian terhadap sesama.

“Winda Risha juga selaku korban merupakan mahasiswa. Jadi, bantuan ini adalah bakti sosial bersama mahasiswa UHO. Ini menjadi kiat kita bersama saling membantu. Semoga membantu kebutuhan mereka,” kata Nurfila, saat menyambang korban kebakaran, Jumat, (4/3/2022).

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi ini mengaku, bantuan yang diberikan itu, dinilainya tak seberapa. Hanya saja, yang dilakukan itu sebagai panggilan nurani dalam meringankan beban korban kebakaran.

“Insyaallah, semua bisa terselesaikan. Mereka juga bagian dari kami. Mudaha-mudahan, dalam waktu dekat, ada hunian yang mereka tempati. Dan bisa melanjutkan kembali apa yang menjadi aktifitas mereka,” katanya.

Winda warga Lahaji korban kebakaran tak bisa banyak memberikan tanggapan. Dirinya mengaku berterima kasih atas perhatian mahasiswa Latawe. “Saya ucapkan banyak terima kasih pada teman-teman saya mahasiswa atas bantuan yang diberikan,” katanya.

Saat ditanya ihwal kejadian itu, Winda bercerita, peristiwa naas itu terjadi pada Kamis (3/3/2022) malam pukul 21.00 WITA. Sebelum terjadi, dirinya sedang membersihkan halaman rumah pada sore harinya.

“Setelah saya bakar sampah itu kan, saya pastikan apinya itu sudah mati. Kemudian saya ke rumah saudara saya yang paling kakak. Saya kaget malamnya rumah saya terbakar. Ada penyampaian dari sopir mobil yang panggil saya sekitar pukul 20:00 Wita, sampaikan bahwa rumah sudah terbakar,” tutur Winda wanita yang kini menempa ilmu di UHO semester II.

Ia mengaku, dari kejadian itu, barang berharga yang tersimpan dalam rumah ludes terbakar, mulai televisi, mesin cuci, dan tempat tidur juga ikut terbakar. Termasuk ijazah juga mereka ikut terbakar.

Sebagai tambahan, korban kebakaran yang mengakibatkan rumah berukuran 5×7 hingga rata dengan tanah itu , dihuni dua bersaudara. Mereka adalah Winda Risha (18) dan Widya Astuti (14).

Keduanya berstatus kakak dan adik, yang ditinggal mati seorang ibu. Sementara, ayah mereka, menetap di Kendari. Kerugian materil yang dialami ditaksir puluhan juta. Termasuk, ijazah mereka ikut terbakar. (m1/b/aji)

  • Bagikan