Pembuat Gula Merah di Butur Butuh Dukungan Pemasaran

  • Bagikan
Warga Desa Bubu yang memperlihatkan hasil produksi gula aren miliknya.

BUTON UTARA – Kebiasaan sejumlah masyarakat di Desa Bubu, Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara (Butur) yang kerap memproduksi minuman keras tradisional dari air sadapan pohon enau perlahan mulai berubah. Air sadapan itu kini dimanfaatkan untuk membuat gula merah atau biasa disebut gula aren.

Kebiasaan sebagian masyarakat yang beralih dari membuat minuman keras ke gula aren itu sudah berlangsung kurang lebih empat bulan lamanya. Hal itu tidak terlepas dari peran-peran Polsek Bonegunu di bawah komando Ipda Zaifullah.

Ipda Zaifullah saat dikonfirmasi membenarkan kondisi sebagian masyarakat Bubu yang sudah berubah itu. Kata dia selama ini pihaknya intens melakukan razia miras. Sebagai gantinya, air sadapan itu disarankan ke masyarakat untuk di produksi menjadi gula aren.

“Kini warga sudah mulai bagus, sudah mulai berani pelan-pelan, sadap konau bikin gula aren. Kemarin saya datang sudah mulai bikin gula merah,” ungkap Ipda Zaifullah.

Zaifullah mengaku, lantaran senangnya melihat perubahan kebiasaan masyarakat tersebut, dia juga bahkan tak sungkan untuk membeli gula merah dari masyarakat tersebut.

“Saya beli juga gulanya karena saya senang mereka pelan-pelan beralih dari pembuat arak ke pembuat gula merah,” akunya.

Meski begitu, Ipda Zaifulah mengaku kebiasaan masyarakat yang sudah beralih ini mesti mendapat dukungan dari semua pihak. Sebab yang menjadi kendala saat ini kata Zaifullah, masyarakat masih kesulitan untuk mencari pasaran gula merah yang mereka buat. 

Zaifullah mengaku, secara pribadi dirinya sudah meminta Dinas Perindag dan Koperasi Buton Utara untuk bersinergi mencarikan solusi agar gula yang dibuat masyarakat Desa Bubu mendapatkan pasaran.

“Supaya berperan membantu warga, dalam rangka melancarkan penjualan gula merahnya mereka itu. Bantu mempromosikan, bantu carikan pasaran,” imbuhnya.RS

  • Bagikan