3 Minuman Pengganti Kopi yang Aman Anda Konsumsi Saat Sahur dan Berbuka

  • Bagikan

JAKARTA – BAGI banyak pria, tidak ada alasan untuk tidak minum kopi saat sahur dan berbuka puasa.

Namun, sebaiknya Anda hindari minum kopi saat sahur atau berbuka puasa.

Pasalnya, minum kopi saat sahur akan memicu keluarnya banyak air dari tubuh.

Ini terjadi karena kafein bersifat diuretik yang bisa memicu seseorang banyak buang air kecil saat dikonsumsi.

Bagi peminum kopi yang berpuasa tentu saja ini menjadi dilema, karena minum kopi bisa memicu dehidrasi selama berpuasa.

Namun, tidak minum kopi juga bisa membuat tubuh tidak sigap dan cekatan saat

Berikut ini beberapa alternatif minuman pengganti kopi yang bisa kamu coba selama Ramadan, seperti dilansir laman Genpi.co.

1. Air Lemon

Air lemon tidak mengandung kafein dan kalori, tetapi banyak mengandung vitamin C.

Vitamin C adalah antioksidan yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh, dan melindungi kulit dari kerusakan yang diakibatkan oleh sinar matahari.

Vitamin C menciptakan kolagen yang menjadi struktur dasar bagi kulit, tendon, dan ligamen.

Menyiapkannya pun sederhana, cukup potong sebuah lemon menjadi dua bagian lalu peras ke dalam segelas air. Air lemon siap dinikmati.

Tambahkan potongan semangka, timun, mint, atau selasih untuk menambah rasa.

2. Air Kelapa

Air kelapa merupakan minuman yang mengandung lebih banyak potasium daripada pisang dan tanpa gula, tidak seperti jus buah yang banyak mengandung gula.

Air kelapa juga baik untuk mencegah terbentuknya batu ginjal dan mampu melawan diabetes.

3. Teh Chai

Teh chai adalah teh hitam yang dicampur dengan rempah-rempah.

Teh chai mengandung kafein hampir setengah dari yang dimiliki oleh kopi, tetapi tetap mampu membangkitkan kesigapan mental.

Teh hitam dan teh hijau dibuat dari tanaman yang sama, tetapi teh hitam melalui proses fermentasi yang mengubah susunan kimiawinya.

Hasilnya adalah minuman yang memiliki rasa kuat dengan wangi yang menenangkan.

Secara medis, teh hitam diduga bisa membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung.(jpnn/RS)

  • Bagikan