3 Manfaat Daun Binahong, Bikin Penyakit Ini Tidak Berkutik

  • Bagikan

JAKARTA – ADA berbagai herbal yang bisa Anda gunakan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Mulai dari jahe, kunyit, serai, daun salam, daun kelor, minyak kelapa, daun binahong, dan lainnya.

Daun binahong mungkin jarang Anda gunakan sebagai herbal untuk mengatasi beberapa penyakit.

Namun, daun binahong memiliki beberapa kandungan yang bermanfaat bagi tubuh.

Ada protein, fenol, sifat antioksidan, kalsium, zat besi, kalium, vitamin A, hingga vitamin C yang sangat dibutuhkan tubuh.

Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

1. Mengatasi anemia

Daun binahong sangat paten mengatasi penyakit anemia. Anemia terjadi akibat tekanan darah seseorang yang berada di bawah normal.

Untuk mengimbanginya, Anda membutuhkan asupan zat besi.

Daun binahong bisa menjadi solusi untuk Anda mendapatkan zat besi.

Karena daun binahong juga memiliki kandungan zat besi yang baik sel darah merah Anda.

2. Mencegah penuaan dini

Penuaan merupakan efek samping akibat dari stres oksidatif.

Meskipun kondisi ini adalah proses alami, tetapi adanya radikal bebas bisa memperburuk kondisinya.

Radikal bebas bisa merusak sel-sel kulit sehingga membuat kulit keriput dan rusak.

Daun binahong memiliki kandungan antioksidan. Ada lutein, vitamin A, C, betakaroten, dan zeaxanthin yang berguna memberi perlindungan pada organ dan kulit Anda dari serangan radikal bebas.

Daun binahong juga bisa menjadi sumber vitamin A dan C yang baik.

Vitamin A dan C sendiri memang dikenal bisa menjaga kulit agar tetap sehat.

Kedua vitamin ini akan membantu kulit Anda menjadi lebih elastis, meremajakan kulit secara alami, dan tentunya mencegah penuaan dini.

3. Meningkatkan daya ingat

Dengan kandungan yang kaya akan folat dan vitamin B-kompleks lainnya, daun binahong bisa mendukung fungsi mental dan membuat otak tetap tajam.

Kandungan lainnya yang berupa tiamin, biotin, asam folat, dan vitamin B lainnya juga memainkan peran penting dalam kesehatan mental.

Kekurangan vitamin B-12 sudah dihubungkan dengan munculnya risiko depresi, kelelahan, anemia, dan paranoia yang lebih tinggi.(jpnn/RS)

  • Bagikan