Serikat Petani Indonesia Sambut Baik Panen Raya Padi

  • Bagikan

JAKARTA – Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih menyambut baik panen raya padi satu juta hektare yang dirayakan para petani di berbagai daerah di Indonesia.

Dia menilai, panen tahun ini cukup bagus karena beberapa sentra padi mengalami kenaikan produktivitas.

“Tentu saya kira tidak cukup hanya sampai di sini karena ke depan produktivitasnya perlu ditingkatkan lagi,” ujar Henry, Senin (13/3).

Namun disisi lain, Henry meminta agar pemerintah menambah porsi anggaran pupuk organik sebagai alternatif atas langkanya pupuk kimia.

Terlebih harga pupuk kimia terlampau mahal akibat berbagai hal. Salah satunya akibat kenaikan BBM tahun lalu dan perang Rusia Ukraina yang berdampak langsung pada tingginya harga pupuk.

“Saya kira Ini perlu diperhatikan. Saya kira kalau masalah ini diperhatikan bisa memantik semangat petani kita untuk menanam lebih giat lagi,” katanya.

Henry menambahkan perlunya penegasan pemerintah mengenai Harga Eceran Tertinggi untuk beras.

Jangan sampai, kata dia, para petani meminta agar pemerintah menegaskan HET supaya tidak terlampau tinggi dan jangan terlalu rendah.

Sebelumnya, saat menghadiri panen raya di Ngawi, Presiden mengimbau agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga keseimbangan harga gabah disaat petani serentak menggelar panen raya nusantara.

Langkah itu penting dilakukan agar Bulog mampu menyerap gabah kering panen secara jelas dan wajar.

Diketahui, produksi padi nasional 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen apabila dibandingkan produksi 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG.

Sementara itu, luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektar.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong aksi cepat penanaman serentak seusai puncak panen raya berakhir yang diperkirakan berlangsung pada April mendatang.

SYL beralasan, percepatan penanaman perlu dilakukan mengingat pasokan air pada bulan ini masih melimpah ruah.

“Saya berharap panen yang lebih cepat ini dimaksimalkan serentak dilakukan karena kita menghadapi cuaca kemarau panjang,” ujarnya. (jpnn/RS)

  • Bagikan