KPK Datangi Lagi Gedung MA, 4 Yang Mulia Hakim Agung Diperiksa

  • Bagikan

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi Gedung Mahkamah Agung (MA) di Jakarta Pusat, Kamis (19/1).

Kedatangan penyidik KPK untuk memeriksa empat hakim agung dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara di MA.

“Tim penyidik telah selesai memeriksa saksi Hakim Agung Prim Haryadi, Sri Murwahyuni, Ibrahim, dan Syamsul Maarif,” kata Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya.

Fikri mengatakan para saksi ini diperiksa untuk tersangka Hakim Agung Sudrajad Dimyati.

Pria berlatar belakang jaksa itu menerangkan KPK sengaja memeriksa empat hakim agung itu di Gedung MA.

Hal itu untuk efektivitas pemeriksaan, karena para saksi tersebut memiliki jadwal persidangan.

“Tim penyidik harus segera menyelesaikan berkas perkara untuk Tersangka SD dan kawan-kawan, maka pemeriksaan dilakukan di Gedung Mahkamah Agung,” jelas dia.

Fikri juga menerangkan pihaknya ingin mengetahui hubungan perkara yang pernah dipegang Sudrajad Dimyati di MA.

“Para saksi tersebut didalami pengetahuannya antara lain terkait seputar penanganan perkara yang pernah ditangani tersangka SD dan kawan-kawan,” jelas Fikri.

Dalam kasus ini, secara total, terdapat 13 orang yang dijerat KPK sebagai tersangka.

Mereka yakni Hakim Agung Gazalba Saleh, Hakim Yustisial Prasetio Nugroho, dan staf Gazalba Redhy Novarisza.

Sepuluh lainnya yakni Hakim Agung Sudrajat Dimyati, Hakim Yudisial atau panitera pengganti Elly Tri Pangestu, dua aparatur ASN pada Kepaniteraan MA Desy Yustria dan Muhajir Habibie, serta dua ASN di MA bernama Nurmanto Akmal dan Albasri.

Kemudian, pengacara Yosep Parera dan Eko Suparno serta debitur KSP Intidana, Heryanto Tanaka, dan debitur KSP Intidana Ivan Dwi Kusuma Sujanto.

Mereka diduga terlibat dalam kasus pengurusan perkara di MA. Gazalba, Prasetio, dan Redhy dijerat dengan Pasal 12 huruf c atau Pasal 12 huruf a atau b juncto Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sementara Heryanto Tanaka, Yosep Parera, Eko Suparno, dan Ivan Dwi Kusuma Sujanto sebagai tersangka pemberi suap disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 atau Pasal 6 huruf c UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sedangkan Sudrajad Dimyati, Desy Yustria, Elly Tri Pangestu, Muhajir Habibie, Nurmanto, dan Albasri sebagai penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf c atau Pasal 12 huruf a atau b juncto Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (jpnn/RS)

  • Bagikan