Ketua DWP Ditjen Hubdat Lilis Dhaliawati Budi Setiyadi, Kepala BPTD Wilayah XVIII Provinsi Sultra, Dr. Benny Nurdin Yusuf, A.Md LLAJ, MH.,
KENDARI, Rakyatsultra.com, — Dharma Wanita Persatuan (DWP) Direktorat Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) melaksanakan kegiatan pelepasliaran penyu di pesisir pantai tepat bersebelahan dengan Pelabuhan Ferry Pulau Tomia sebagai lokasi penanaman pohon jenis mahoni. Sabtu 19 Maret 2022.
Pelepasliaran puluhan penyu dan penanaman pohon mahoni menjadi bentuk kepedulian DPW Ditjen Hubdat terhadap flora dan fauna yang saat ini sudah sulit untuk ditemukan sekaligus mempromosikan keindahan alam di pulau tomia.
Hadir pula membersamai DWP Ditjen Hubdat, Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi, Darman, S.Hut, M.Sc.,Kepala BPTD Wilayah XVIII Provinsi Sultra, Dr. Benny Nurdin Yusuf, A.Md LLAJ, MH.,
Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi, Darman, S.Hut, M.Sc., mengatakan penyu yang dilepasliarkan ini berasal dari pulau Runduma yakni pulau terluar dari kabupaten Wakatobi. Ini merupakan bentuk penyelamatan yang Balai Taman Nasional Wakatobi lakukan. Pasalnya, telur penyu rentan di mangsa oleh predator dengan tingkat keselamatan kurang dari 50%,
“Alhamdulillah dengan cara yang kami lakukan, penyu-penyu yang notabenenya masuk dalam daftar satwa langkah ini bisa terselamatkan hampir 90%,” ungkapnya.
Lanjut Darman, kegiatan pelepasliaran penyu merupakan momen yang jarang ditemui saat ini, selain karna satwa ini sudah sangat sulit untuk ditemui,
” Lokasi pelepasliaran penyu juga tidak bisa dilakukan disembarang tempat untuk menghindari predator ataupun pemburu penyu ilegal,” terangnya.
Ketua DWP Ditjen Hubdat Lilis Dhaliawati Budi Setiyadi, dalam sambutannya saat menggelar ramah tamah bersama DWP Kecamatan Tomia, mengatakan kegiatan Pelepasliaran Penyu dan Penanaman Pohon ini merupakan rangkaian acara Ladies Program DWP Ditjen Hubdat yang dilaksanakan mulai hari Kamis 17 Maret hingga 20 Maret 2022, yang diagendakan di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Lanjut Lilis, Pulau tomia adalah surga kecil yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara, pulau yang sangat indah baik darat maupun lautnya.
” Sebagai salah satu Kawasan Pariwisata Nasional maka wajib kita menjaga keindahan alam di kepulauan Wakatobi ini,” katanya.
Lilis berharap dengan adanya kegiatan pelepasliaran penyu ini dapat mempertahankan eksistensi ekosistem bawah laut Kepulauan Wakatobi serta sebagai bentuk ajakan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahkan manca negara untuk bersama-sama melindungi kelestarian alam Indonesia.
Selain itu, dari sisi transportasi, Pulau Tomia sebagai bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi sudah cukup baik, ditambah lagi dengan rampungnya pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Kaledupa, Tomia, Binongko dalam program pemerintah untuk menghubungkan seluruh pulau-pulau terluar di Indonesia melalui Kementerian Perhubungan,”pungkasnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Kepala BPTD Wilayah XVIII Provinsi Sultra, Dr. Benny Nurdin Yusuf, A.Md LLAJ, MH., mengatakan bahwa ini merupakan program dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wapres Ma’ruf Amin dimana seluruh pulau terluar di Indonesia akan terhubung satu sama lain. Terlebih lagi, Kepulauan Wakatobi ini merupakan kepulauan terluar dari daratan Sulawesi,
“Alhamdulillah tiga pelabuhan ferry di Kabupaten Wakatobi ini telah selesai di bangun, yaitu Pelabuhan Penyeberangan Kaledupa, Tomia dan Binongko, sekarang semuanya dapat terhubung, masyarakat ataupun wisatawan akan lebih mudah mengakses kepulauan Wakatobi ini,” terang Benny.
Sebelumnya Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ditjen Perhubungan Darat (Hubdar) Lilis Dhaliawati Budi Setiyadi melakukan kunjungan sekaligus meresmikan Sekretariat Dharma Wanita Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah 18 Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (17/3/2022).
Kunjungan itu juga dilakukan untuk meningkatkan kebersamaan dan keakraban dari DWP seluruh Indonesia.