Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi saat dimintai keterangan awak media.
KENDARI – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP)/Basarnas RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi siap menambah jumlah alat pendeteksi korban di dalam air yang diberi nama Aqua Eye ke Sulawesi Tenggara (Sultra).
Rencana ini Henri sampaikan saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kantor Basarnas Kendari, sekaligus menerima langsung bantuan dua set alat selam dari PT Antam Tbk UPBN Sultra, Sabtu (19/3/2022).
Penambahan alat ini bukan tanpa alasan, pasalnya Basarnas Kendari baru memiliki satu unit saja, pedahal terdapat tiga pos dan tiga unit siaga Basarnas yang tersebar di bumi anoa. Artinya, adanya alat ini akan semakin memudahkan pencarian dan pertolongan terdahap orang di dalam air.
“Aqua Eye itu adalah radar, kalau orang kecemplung kita tidak tahu tenggelam dimana, putar itu (Aqua Eye, red) langsung ketemu orang. Baru satu (di Basarnas Kendari, red), pedahal kita disini punya tiga pos unit, tiga unit siaga. Artinya, paling tidak kita butuh enam lagi, harganya lumayan bisa terjangkau tapi tidak bisa segera harus bertahap,” terang Henri.
Jenderal TNI AU Bintang Tiga dipundaknya mengupayakan disisa anggaran tahun ini alat tersebut bisa segera didatangkan karena memang pemenuhan peralatan percarian dan penyelamatan orang diperairan menjadi program Basarnas RI.
“Mudah-mudahan ada sisa anggaran tahun ini, kita akan belikan langsung itu, karena memnag pengalaman di tempat lain sangat-sangat menolong dan sangat mempercepat pemberian pertolongan atau pencarian,” pungkas alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 1988 ini. (red)