XL Axiata dan Axiata Akuisisi 66,03 Persen Saham Link Net

  • Bagikan

Rencana Pengambilalihan ini akan memperkuat langkah strategis Axiata ke segmen layanan fixed broadband yang selama ini masih terbuka luas dan sekaligus mendorong rencana ekspansi di Indonesia.

Jakarta, – Axiata Group Berhad (“Axiata”) dan PT XL Axiata Tbk (“XL Axiata”),[1] hari ini mengumumkan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (“PJB”) untuk secara bersama-sama melakukan pengambilalihan terhadap sejumlah 66,03% saham dengan hak suara yang telah disetor penuh dalam PT Link Net Tbk (“Link Net“) yang dimiliki oleh Asia Link Dewa Pte Ltd (“ALD“) dan PT First Media Tbk (“FM”). Harga pembelian yang telah disepakati senilai Rp 4.800 per saham biasa pada Link Net (”Saham Link Net”) atau sekitar Rp 8,72 triliun (setara dengan sekitar RM2,55 milliar,[2],[3]) (”Rencana Pengambilalihan”). Ini berarti bernilai sekitar Rp 13,21 triliun (setara dengan sekitar RM3,86 miliar2,3) untuk 100,00% keseluruhan saham dengan hak suara yang telah disetor penuh dalam Link Net.

Berdasarkan ketentuan PJB, Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (”AII”), anak perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki oleh Axiata, dan XL Axiata akan memiliki kepemilikan saham masing-masing 46,03% dan 20,00% dari gabungan keseluruhan saham sebesar 66,03% dalam Link Net yang dimiliki oleh oleh ALD dan FM.[4] AII kemudian akan diwajibkan untuk melakukan penawaran tender wajib (Mandatory Tender Offer atau “MTO”) untuk membeli 33,97% Saham Link Net[5] yang tersisa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia (“Rencana MTO”).

Rencana Pengambilalihan dan Rencana MTO (“Rencana Transaksi“) diharapkan akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2022 dan akan menyesuaikan dengan perkembangan pemenuhan persyaratan untuk penyelesaian transaksi, termasuk perolehan persetujuan dari regulator dan persetujuan dari pemegang saham. Rencana Transaksi ini akan didanai melalui kombinasi dana internal dan/atau pinjaman bank, yang proporsinya akan ditentukan kemudian.

Link Net mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2000 dan sejak saat itu telah berkembang menjadi salah satu penyedia akses internet berkecepatan tinggi melalui jaringan tetap (high-speed broadband) dan TV kabel terkemuka di Indonesia, menjangkau 2,8 juta rumah di 23 kota dengan basis pelanggan sebesar sekitar 860.000. Berdasarkan riset pasar independen[6], Indonesia adalah salah satu pasar layanan broadband berbasis kabel yang paling menarik secara global, dengan tingkat penetrasi yang masih sangat kurang tergarap yaitu sebesar 13.4% dalam hal penetrasi rumah tangga.

Indonesia juga merupakan salah satu pasar broadband berbasis kabel yang paling cepat berkembang di dunia dengan koneksi tetap yang siap untuk dikembangkan secara signifikan dengan tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan sebesar sekitar 14,4%. Selain itu, jangkauan di lingkungan rumah tangga diperkirakan akan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2026, didorong oleh pasar yang berkembang, meningkatnya penggunaan data, serta pertumbuhan yang kuat dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income) per kapita di Indonesia.

Rencana Pengambilalihan diharapkan dapat menciptakan sinergi yang signifikan untuk Link Net dan XL Axiata melalui kombinasi posisi Link Net dan XL Axiata dalam layanan komunikasi tanpa kabel (wireless communication services), berbagi jaringan utama (backbone) dan jaringan transmisi, serta hubungan yang erat dengan pelanggan di Indonesia. Dipasangkan dengan layanan korporasi milik XL Axiata termasuk koneksi seluler, Link Net akan berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan pasar perusahaan yang sedang berkembang tersebut.

Selain itu, Axiata akan mendapat keuntungan dari profil arus kas Link Net yang kuat dan pembagian dividen yang konsisten, serta memantapkan posisinya sebagai salah satu pelaku digital handal di kawasan ini, dengan peningkatan eksposur terhadap pendapatan rata-rata yang tinggi per pelanggan dan potensi pasar broadband berbasis kabel yang lebih tinggi dan berkembang cepat.

Dari kondisi keuangan yang dilaporkan untuk periode keuangan yang berakhir (financial period ended atau “FPE“) 30 September 2021 dibandingkan dengan FPE 30 September 2020, pendapatan Link Net meningkat sebesar 9,8% sehingga menjadi Rp 3,242 miliar (setara dengan RM947 juta) sementara EBITDA tumbuh sebesar 14,4% sehingga menjadi Rp1.872 miliar (setara dengan RM547 juta) dan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) turun sebesar 1,7% sehingga menjadi Rp 687 miliar (setara dengan RM201 juta). Dengan karyawan tetap sejumlah 882 orang per 30 September 2021, Link Net telah mendapatkan berbagai penghargaan industri pada tahun 2020 yang meliputi Indonesia Customer Experience Award untuk Fixed Internet Broadband & Pay-TV, Indonesia Content Marketing Awards, Service Quality Award, Indonesia WOW Brand Award, dan The Best Contact Centre Indonesia Award.

 “Selain menggandakan segmen yang berkembang pesat di salah satu pasar utama kami, investasi kami ke Link Net selaras dengan aspirasi Axiata untuk mendukung inklusi digital seiring dengan semakin berkembangnya masyarakat dan bisnis di wilayah Asia secara digital.” terang Presiden & Group CEO Axiata, Dato’ Izzaddin Idris

Lanjut Dato’ Izzaddin Idris  mengatakan, baik XL Axiata dan Link Net berada di tempat yang baik untuk menghasilkan sinergi melalui kekuatan bersama mereka dalam layanan komunikasi tanpa kabel (wireless communication services), hubungan yang erat dengan pelanggan di Indonesia, dan kerja sama strategis yang kuat. Pihaknya  juga mengakui pengelolaan kekayaan dan pengalaman operasional karyawan Link Net dan menyambut mereka menjadi bagian dari perjalanan untuk tumbuh bersama.

“Dengan memanfaatkan kekuatan bisnis telekomunikasi kami dari XL Axiata dan solusi konektivitas serta broadband dari Link Net, kami berharap dapat memberikan solusi konvergensi yang berfokus pada pelanggan segmen perumahan dan korporasi seiring dengan berkembangnya Indonesia untuk memajukan perekonomian digitalnya,” tambahnya.

Sementara itu, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini menyampaikan seiring dengan meningkatnya permintaan layanan digital, XL Axiata bersiap untuk mewujudkan visi -nya  untuk menjadi operator konvergensi terkemuka di Indonesia. Sinergi yang akan dibuka melalui kolaborasi dengan Link Net ini menghadirkan proposisi yang menarik mengingat hal ini menjadi kesempatan untuk menggabungkan kekuatan dalam konektivitas seluler, layanan broadband berbasis kabel, dan konten.

“Ke depannya, pelanggan kami yang semakin tidak bisa lepas dari gaya hidup digital dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk belajar, bekerja, dan bermain, dapat menantikan solusi yang telah tergabung dengan sukses yang akan membekali mereka untuk memiliki daya saing dan peluang untuk berkembang di era new normal saat ini.” tandasnya

Tentang Axiata

Sebagai salah satu grup telekomunikasi terdepan di Asia dengan visi untuk menjadi Juara Digital Generasi Baru pada tahun 2024, Axiata telah bertransformasi dari entitas induk dengan portofolio aset seluler murni menjadi bisnis yang digerakkan oleh Strategi Triple Core yang berfokus pada Telco Digital, Bisnis Digital dan Infrastruktur.

Di ASEAN dan Asia Selatan, Grup Axiata merupakan pengendali di operator seluler dan fixed operator yang memimpin pasar di kawasan ini termasuk ‘Celcom’ di Malaysia, ‘XL’ di Indonesia, ‘Dialog’ di Sri Lanka, ‘Robi’ di Bangladesh, ‘Smart ‘ di Kamboja dan ‘Ncell’ di Nepal. Axiata secara aktif mempelopori upaya untuk mengubah operasi mobile-centric menjadi perusahaan konvergensi digital.

Axiata Digital, cabang layanan digital Axiata berfokus pada dua vertikal bisnis digital yaitu Digital Financial Services (‘Boost’, ‘Aspirasi’) dan Digital Analytics & AI (‘ADA’).

‘edotco’, perusahaan infrastruktur Grup Axiata, beroperasi di delapan negara untuk memberikan layanan infrastruktur telekomunikasi, dengan memiliki sekitar 42.227 menara yang dimiliki dan dikelola. Dikenal sebagai salah satu di antara 10 perusahaan menara independen teratas secara global, ‘edotco’ berfokus untuk menjadi salah satu perusahaan menara telekomunikasi regional teratas dan berkomitmen untuk melakukan melaksanakan kegiatan operasional bisnis secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Sebagai investor yang berkomitmen dan berjangka panjang, dan sejalan dengan tujuan keberlanjutannya, Grup Axiata secara aktif mendukung dan mendorong pengembangan talenta muda; tanggap bencana dan pemulihan; serta inisiatif hijau (green initiatives). Tujuan Axiata yang lebih luas dari Advancing Asia adalah untuk mengumpulkan yang terbaik di kawasan ini dalam hal inovasi, konektivitas, dan bakat. (p2)

  • Bagikan