Satuan Tempur TNI Segera dibangun Di Buteng, Pemkab Hibahkan 50 Hektare

  • Bagikan
Bupati Buteng, Dr H Azhari, S.STP., M.Si bersama Dandim 1413/Buton, Letkol Inf. Arif Nofianto, serta Ketua DPRD Buteng, Sa'al Musrimin Haadi dan Wakapolres Buteng Berpose bersama usai penandatanganan NPHD, Kamis (7/8).

LABUNGKARI — Pemerintah (Pemkab) Buton Tengah (Buteng) resmi menyerahkan akta hibah seluas 50 hektare lahan di Desa Waara, Kecamatan Lakudo untuk pembangunan Markas Yonif Teritorial Pertahanan (TP) 871/Sangia Wambulu, bertempat di gedung kesenian Lakudo, Kamis (7/8).

Penyerahan hibah tersebut ditandai dengan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Bupati Buteng, Dr. H Azhari bersama Komandan Kodim 1413/Buton, Letkol Inf. Arif Nofianto, dan disaksikan langsung, Ketua DPRD Buteng, Sa’al Musrimin Haadi serta sejumlah pejabat militer dan OPD setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Azhari menyatakan bahwa penandatanganan NPHD hari ini merupakan hasil tindak lanjut komunikasi antara Pemkab Buteng dan Kodim 1413/Buton. Setelah melalui peninjauan teknis, lokasi di Desa Waara dinilai sangat layak dan strategis untuk pembangunan markas militer.

Ditambah lagi, lokasinya berada diantara dua pusat pertumbuhan baru yakni, kompleks perumahan Gongoma dan kawasan yang direncanakan menjadi lokasi Batalyon. Sehingga dapat memicu perkembangan kota.

“Hadirnya Pembangunan satuan tempur TNI, tentu akan menjadi langkah strategis yang akan membawa dampak positif kedepannya. Mengingat satuan ini tidak hanya untuk pertahanan Nasional tetapi juga membawa kemajuan bagi daerah secara keseluruhan,” ujarnya.

Kemudian, Lanjut 01-Buteng itu menuturkan Markas Yonif TP 871/Sangia Wambulu dirancang untuk menampung hingga 1.150 prajurit. Pada tahap awal, sebanyak 565 personel direncanakan akan masuk terlebih dahulu sembari menunggu selesainya pembangunan infrastruktur inti.

Bukan kemarin, Peninjauan awal dari tim Kementerian Pertahanan RI telah dilakukan pada Rabu, 23 Juli 2025, dan memberikan lampu hijau atas kelayakan lokasi.

Atas dasar itu, Pemkab Buteng menaruh harapan besar terhadap kehadiran satuan tempur ini. Selain memperkuat pertahanan di kawasan Sultra bagian tengah, keberadaan Yonif 871/Sangia Wambulu diyakini akan menggerakkan ekonomi lokal, mempercepat pembangunan infrastruktur, serta menciptakan ekosistem sosial yang lebih dinamis.

“Lakudo akan tumbuh sebagai pusat pertahanan dan ekonomi baru. Kehadiran Yonif 871 diyakini akan mempercepat perkembangan kawasan secara signifikan,” ungkapnya.

Dengan hibah ini, Kabupaten Buteng tidak hanya mencetak sejarah sebagai daerah penyedia markas militer terbesar di kawasan tengah, tetapi juga mempertegas posisinya sebagai wilayah yang strategis dalam mendukung kedaulatan dan keamanan nasional.RS

  • Bagikan