Pemkot Kendari Targetkan Nol Persen Stunting

  • Bagikan
Jahuddin.

KENDARI — Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk-KB) menargetkan penurunan angka stunting hingga nol persen pada tahun 2029. Target ambisius ini diungkapkan oleh Kepala Disdalduk-KB, Jahuddin, meskipun saat ini angka stunting di Kendari masih berada di angka 20% berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Kendari akan meningkatkan sinergi lintas sektor, termasuk berkolaborasi dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait. Kolaborasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan strategi dalam menangani keluarga berisiko stunting.

Berdasarkan pendataan rutin tahunan, terdapat 1.018 keluarga di Kendari yang masuk kategori berisiko stunting. Keluarga ini menjadi fokus utama intervensi Pemkot. Jahudding menjelaskan ada enam indikator utama yang menyebabkan keluarga berisiko stunting, yakni sanitasi tidak layak, keterbatasan akses air bersih, terlalu muda sudah hamil, terlalu tua masih hamil, terlalu banyak anak, dan jarak kelahiran terlalu rapat.

“Faktor-faktor ini, jika tidak diintervensi dengan edukasi dan pendampingan yang tepat, akan memicu lahirnya generasi baru dengan risiko stunting,” ujar Jahuddin.

Sebagai upaya konkret, Pemkot Kendari meluncurkan program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Intervensi Stunting). Program ini mengajak masyarakat yang mampu untuk menjadi pendamping bagi keluarga yang berisiko atau sudah mengalami stunting.

“Kalau dulu kita kenal istilah Persaudaraan Madani, sekarang kita sebut Orang Tua Asuh. Konsepnya, masyarakat yang mampu menjadi orang tua asuh bagi keluarga yang memerlukan pendampingan,” jelasnya.

Melalui kolaborasi lintas sektor dan evaluasi program secara menyeluruh, Jahudding berharap seluruh elemen masyarakat dapat mendukung upaya pemerintah. Pemanfaatan data keluarga berisiko stunting secara presisi menjadi kunci agar setiap langkah yang diambil benar-benar tepat sasaran.

“Kolaborasi dan pemanfaatan data yang akurat adalah kunci untuk menciptakan generasi Kendari yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” pungkasnya. RS

  • Bagikan