Satgas Pangan Polri Pastikan Terus Awasi Kualitas Beras di Pasaran

  • Bagikan
Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol. Helfi Assegaf (kiri) memeriksa beras yang diproduksi PT Padi Indonesia Maju (PIM) di pabrik PT Padi Indonesia Maju, Serang, Banten, Rabu (6/8/2025). FOTO: ANTARA

JAKARTA — Satgas Pangan Polri memastikan akan terus mengawasi kualitas produk beras kemasan yang diedarkan di pasaran.

Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Pol. Helfi Assegaf di Serang, Banten, Rabu (6/8/2025), mengatakan bahwa pihaknya akan melaksanakan uji sampel beras yang dijual di pasar tradisional maupun ritel modern.

“Kami akan uji sampel. Kalau masih ada ditemukan, nanti terlihat di label kemasan kapan beras sampel itu diproduksi,” katanya.

Dia juga memastikan bahwa Satgas Pangan Polri akan menindak seluruh produsen beras yang melanggar tanpa pandang bulu.

“Pengawasan terus dilakukan, termasuk yang produksi dari perusahaan-perusahaan yang lain,” ujarnya.

Sebelumnya, Selasa (5/8), Satgas Pangan Polri menetapkan tiga anggota perusahaan produsen beras PT Padi Indonesia Maju (PIM) sebagai tersangka kasus dugaan memproduksi dan memperdagangkan beras yang tidak sesuai dengan standar mutu pada kemasan.

Tiga orang itu adalah S selaku Presdir PT PIM, AI selaku Kepala Pabrik PT PIM, dan DO selaku Kepala Quality Control PT PIM.

Adapun PT PIM memproduksi empat merek beras premium, yaitu Sovia, Sania, Fortune, dan Siip.

Modus operandi yang digunakan adalah memproduksi dan memperdagangkan beras premium tidak sesuai dengan standar mutu SNI Beras Premium Nomor 6128:2020 yang ditetapkan Permentan Nomor 31 Tahun 2017 tentang Kelas Mutu Beras, dan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2023 tentang Persyaratan Mutu dan Label Beras.

Lalu, pada Rabu ini, Satgas Pangan Polri melaksanakan rekonstruksi lapangan di pabrik PT PIM yang berlokasi di Serang, Banten.

Hasilnya, diketahui bahwa masih ditemukan pelanggaran mutu beras, yakni masih adanya menir atau pecahan beras dalam jumlah kecil pada produk.

Helfi selaku Kasatgas Pangan Polri pun berharap temuan pada rekonstruksi kali ini menjadi evaluasi bagi pihak PT PIM agar produk beras yang dijual ke masyarakat telah sesuai standar mutu.

“Kami berharap supaya apa yang menjadi temuan tadi segera diperbaiki. Diskusikan dengan manajemen supaya produksi ini bisa betul-betul maksimal sesuai dengan komposisi yang dipromosikan kepada masyarakat, khususnya untuk produksi beras premium dengan standar kualitas yang baik,” ucapnya. RS

  • Bagikan