JAKARTA — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti melarang anak-anak bermain permainan digital Roblox. Ia menyebut, permainan tersebut mengandung unsur berbahaya bagi anak-anak yang secara psikologis masih mengalami perkembangan.
Abdul Mu’ti menjelaskan, ketidakmampuan anak membedakan realitas dan fiksi membuat mereka cenderung meniru adegan-adegan dalam permainan, termasuk aksi kekerasan yang lazim terjadi di dunia virtual seperti Roblox.
“Sehingga praktik kekerasan yang ada di berbagai game itu bisa memicu kekerasan dalam kehidupan sehari-hari anak,” kata Mu’ti saat menghadiri acara peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak sekolah di SDN Cideng 02, Jakarta Pusat, Senin (4/8).
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu mencontohkan, adegan membanting karakter atau lawan dalam permainan tersebut. Hal itu dianggap wajar dalam konteks game, tetapi bisa menjadi masalah serius jika dilakukan di kehidupan nyata.
“Misalnya, kalau di game itu dibanting, itu kan tidak apa-apa. Tapi kalau dia main dengan temannya kemudian dibanting, kan jadi masalah,” tegasnya.
Karena itu, Mu’ti menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengatasi paparan digital. Menurutnya, penggunaan gawai bagi anak-anak harus dibatasi semaksimal mungkin untuk mengantisipasi dampak negatifnya.
“Sejak awal harus kita pandu anak-anak kita ini untuk tidak mengakses informasi-informasi termasuk game-game yang mengandung kekerasan,” pungkasnya.RS