KENDARI – Menindaklanjuti setelah resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Periode 2025–2029 yang dilaksanakan di Graha, Gedung D Kemdiktisaintek, Jakarta, dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, mewakili Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada hari Jumat (1/8)
Hari ini Senin (4/8) disusul dengan dilakukannya prosesi serah terima jabatan dari Rektor lama Prof. Muhammad Zamrun Firihu yang telah menyelesaikan masa tugasnya sejak 2021 hingga 2 Juli 2025, kepada Rektor terpilih Prof. Armid.
Walaupun dalam prosesi pelantikan di Jakarta di Gedung Kementerian Diktisaintek setelah pengambilan sumpah telah dilakukan serah terima jabatan secara resmi dari Prof. Zamrun kepada Prof. Armid, tetapi acara serah terima jabatan juga dilakukan ditingkat internal lingkup Universitas Halu Oleo (UHO) secara simbolik, menandai masa berakhirnya masa jabatan Prof Zamrun sebagai Rektor UHO yang telah memimpin UHO selama dua periode dari tahun 2017-2025. Diikuti dengan perayaan dan ramah tamah antara pimpinan fakultas, pegawai, serta sivitas akademika UHO.
Dalam acara tersebut Prof. Zamrun memberi pesan penting kepada penggantinya untuk terus mendorong UHO sejajar dengan universitas terbaik di Indonesia. Ia juga menyatakan keinginannya kembali fokus sebagai dosen dan menolak jabatan administratif di tingkat provinsi Sulawesi Tenggara.
Acara ini menjadi momen bersejarah bagi civitas akademika UHO, menandai berakhirnya masa kepemimpinan saya selama dua periode (2017–2025), dan dimulainya era baru di bawah nakhoda Prof Armid untuk periode 2025–2029.
“Hari ini saya purna tugas sebagai Rektor Universitas Halu Oleo. Seperti saya katakan berkali-kali saya akan pulang ke rumah menemani istri saya dan akan menjadi dosen biasa,” ucap Prof Zamrun yang disambut tepuk tangan seluruh civitas akademika UHO.
Kepada seluruh Civitas Akademika UHO Prof Zamrun mengungkapkan terima kasih atas kerja sama selama masa kepemimpinannya dan dan rasa syukur atas kelancaran transisi kepemimpinan yang ditandai dengan pelantikan rektor baru pada 1 Agustus lalu.
“Tentu saja saya juga secara pribadi memohon maaf jika selama kita berinteraksi 8 tahun lebih sedikit saya menjadi rektor Universitas Halu Oleo ada hal yang kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ungkapnya.
Zamrun juga berharap kepada seluruh civitas akademika di bawah kepemimpinan Prof Armid, untuk mengutamakan kepentingan Universitas Halu Oleo.
“Saya yakin dan percaya semuanya dengan kebersamaan kita, dengan kekompakan kita mulai dari seluruh pejabat-pejabatnya nanti. Yang selalu mengedepankan universitas ini di atas segala-galanya, UHO kedepan akan mengalami kemajuan yang jauh lebih baik.
Sementara itu, Rektor UHO terpilih periode 2025–2029, Prof Armid, dalam sambutannya mengajak seluruh elemen kampus untuk meninggalkan dinamika pemilihan rektor yang telah usai dan memulai lembaran baru dengan semangat persatuan.
“Dinamika demokrasi empat tahunan telah selesai. Sekarang kita mulai dari nol. Tantangan ke depan tidak ringan, tapi juga tidak berat, karena saya yakin SDM kita sangat mumpuni,” tegas Prof Armid.
Prof Armid dalam kepemimpinannya mengemas visinya dalam tagline UHO FAST, yang merupakan akronim dari Future Adaptation for Sustainable Transformation.
FAST tidak hanya berarti ‘cepat’ secara literal, tetapi juga menggambarkan semangat untuk bergerak lincah dan progresif dalam menyongsong tantangan global pendidikan tinggi. Yang membuat UHO sebagai kampus berdampak untuk masyarakat serta mendukung program pemerintah Republik Indonesia.
Prof. Armid juga menyatakan dirinya akan melanjutkan sejumlah program rektor sebelumnya sekaligus membuka ruang bagi inovasi baru. Ia juga menyampaikan niat penyusunan kabinet internal yang segera dibentuk demi memperkuat struktur organisasi kampus ke depan. RS