Awasi Penyaluran Beras SPHP, Pastikan Harga Jual Sesuai HET

  • Bagikan

KENDARI – Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Kendari melakukan pengawasan secara masif terhadap penyaluran Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk memastikan harga jual beras sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

Dengan pengawasan yang masif ini, diharapkan harga jual beras SPHP dapat sesuai dengan HET yang telah ditetapkan, sehingga masyarakat kurang mampu dapat membeli beras dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kadis Ketapang, Abdul Rauf menyebut pangawasan yang dilakukan sebagai bentuk pengedalian harga beras SPHP di kios pangan yang menjadi mitra pemerintah.

“Di Kota Kendari ada sekira 70 kios pangan, sudah ada 20 yang menjual beras SPHP dengan harga Rp62.500 per 5 kilogram dan yang membeli itu masyarakat kurang mampu,” ungkap Rauf saat meninjau Kios Pangan Gangga di Kecamata Kadia, Selasa (29/7/2025).

Mantan Kepala Dinas Sosial berharap, masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik program pemerintah ini. “Mari manfaatkan beras ini, per orang hanya bisa membeli dua karung SPHP ukuran 5 kilogram,” beber Rauf.

ASN yang memulai karir sebagai Penyuluh KB juga mengimbau kepada kios pangan agar membantu pemerintah menyalurkan beras kepada yang betul-betul membutuhkan beras murah ini.

“Kepada teman-teman mari bantu pemerintah agar harga beras bisa stabil. Apalagi beras ini sudah disubsidi oleh pemerintah,” terangnya.

Ditempat sama, Made Adi Wikantara selaku owner Kios Pangan Gangga memberikan apresiasi terhadap pengawasan yang dilakukan Dinas Ketapang Kota Kendari. Menurutnya, program pemerintah ini harus disukseskan bersama, terutama bagi masyarakat kurang mampu.

“Program ini tentu sangat membantu masyarakat, apalagi harga beras per karung ukuran 5 kilogramnya terbilang murah dan berkualitas,” ujar Made kepada media.

Beras SPHP menjadi primadona masyarakat. Terbukti dari 200 yang telah disuplai sejak minggu lalu, kini tersisa 50 karung di Kios Pangan Gangga.

“Kemarin kita dapat kouta 200 karung, kini tersisa 50 karung. Ini membuktikan masyarakat antusias membeli beras ini,” pungkas Made. RS

  • Bagikan