Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung pelaksanaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sebagai pelengkap ekosistem distribusi pupuk yang sudah ada saat ini.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menyampaikan, dukungan Perseroan terhadap Kopdes Merah Putih menegaskan adanya peran strategis dalam menyukseskan agenda pangan nasional.
“Kami memastikan petani bisa mendapatkan akses yang menyeluruh terhadap input pertanian melalui KDMP, mulai dari pupuk subsidi, non subsidi seperti ZA, ZK, Phosgreen, Phonska Plus, pupuk organik, hingga pestisida. Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih akan memperkuat sistem distribusi pupuk subsidi yang selama ini menjadi penopang produktivitas pertanian. Dengan kehadiran koperasi di setiap desa, mendekatkan petani kepada pupuk,” ujar Rahmad dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Untuk memastikan Kopdes Merah Putih dapat berfungsi optimal sebagai titik serah pupuk kepada petani, Pupuk Indonesia menyiapkan dukungan menyeluruh, mulai dari penguatan aspek legal dan kelembagaan koperasi hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan jaminan ketersediaan pasokan pupuk di tiap lokasi.
Pupuk Indonesia juga mendorong Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Tani (Poktan) untuk menjadi anggota dari koperasi, sehingga Kopdes Merah Putih tidak hanya berfungsi sebagai saluran distribusi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi petani.
Saat ini, sebanyak 108 mock-up Kopdes Merah Putih telah diresmikan di berbagai daerah, dengan 106 di antaranya telah menjalankan usaha distribusi pupuk.
Ke depan, Pupuk Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk memastikan integrasi Kopdes Merah Putih ke dalam sistem distribusi pupuk subsidi berlangsung secara bertahap dan sesuai kebutuhan petani di tiap wilayah.
Pupuk Indonesia juga optimistis bahwa kehadiran Kopdes ini akan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi petani maupun masyarakat desa.
“Kami optimistis, kehadiran koperasi ini tidak hanya memperkuat ekosistem pertanian di tingkat desa, tetapi juga menjadi motor penggerak kemandirian ekonomi desa dan terwujudnya swasembada pangan nasional,” tutur Rahmad. RS