PNM Cabang Baubau Dorong Pertanian Berkelanjutan Lewat Klasterisasi Budidaya Jagung dan Bantuan Mesin Pencacah Kompos

  • Bagikan

KENDARI – Dalam upaya mendorong pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Baubau kembali menggelar kegiatan Klasterisasi Budidaya Jagung. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Lurah Kaisabu Baru, Kota Baubau, dan menjadi bagian dari Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang secara aktif menyasar nasabah program MEKAAR, khususnya di wilayah Wolio.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, antara lain Pemimpin Cabang PNM Baubau, Salim, Lurah Kaisabu Baru, Arianto, SP Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sorawolio Samsurizal, SP, serta Penyuluh Pertanian Kelurahan Kaisabu Baru Ashar, S.Pt. Mereka hadir sebagai bentuk dukungan terhadap program pemberdayaan petani lokal yang digagas PNM.

Salah satu agenda utama dalam kegiatan ini adalah penyerahan bantuan mesin pencacah pembuat kompos organik kepada para petani jagung yang tergabung sebagai nasabah MEKAAR Wolio. Bantuan ini secara simbolis diserahkan oleh Bapak Salim kepada perwakilan petani yang diterima langsung oleh Lurah Kaisabu Baru.

Mesin pencacah ini diharapkan dapat mendorong petani dalam mengolah limbah pertanian menjadi kompos organik, sehingga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia serta meningkatkan kesuburan tanah secara alami. Inisiatif ini juga menjadi langkah nyata dalam mempromosikan praktik pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Salim menegaskan komitmen PNM untuk terus mendampingi para petani melalui pendekatan klasterisasi dan pemberian bantuan sarana produksi. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga memberikan pemahaman baru tentang pentingnya kemandirian petani dalam mengelola usahanya.

“Kami ingin para nasabah MEKAAR, khususnya para petani, dapat tumbuh bersama secara mandiri dan berkelanjutan. Dengan adanya alat ini, mereka bisa mengolah sendiri pupuk organik yang berkualitas,” ujarnya.

Lurah Kaisabu Baru, Arianto SP menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian dan dukungan dari PNM. Menurutnya, alat yang diberikan sangat bermanfaat dan menjadi langkah penting dalam mendorong petani untuk lebih produktif dan mandiri.

“Ini bentuk sinergi nyata antara lembaga keuangan, pemerintah, dan masyarakat. Kami berharap ini bisa terus berlanjut untuk sektor pertanian lainnya,” ucap Arianto.

Senada dengan itu, Kepala BPP Sorawolio, Samsurizal SP mengungkapkan bahwa penggunaan kompos organik yang dihasilkan sendiri oleh petani akan sangat berdampak terhadap kualitas tanah dan keberlanjutan hasil pertanian, terutama pada komoditas jagung yang menjadi unggulan di wilayah tersebut.

Melalui kegiatan klasterisasi ini, PNM tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga menjadi mitra strategis petani dalam membangun ekosistem usaha tani yang tangguh. Penyuluh pertanian Ashar, S.Pt, menilai kegiatan seperti ini sangat penting untuk memberikan edukasi dan pendampingan teknis yang dibutuhkan petani agar dapat bertransformasi menjadi pelaku usaha tani yang profesional.

Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian yang tinggi, PNM berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju pertanian yang lebih efisien, mandiri, dan ramah lingkungan di Kaisabu Baru dan sekitarnya.

Bantuan mesin pencacah kompos bukan sekadar alat, tetapi simbol komitmen untuk mewujudkan kesejahteraan petani melalui pendekatan yang berkelanjutan. RS

  • Bagikan

Exit mobile version