KENDARI — Komitmen dalam mencetak generasi emas Indonesia 2045 terus diperkuat oleh berbagai pihak, salah satunya melalui kerja sama strategis antara Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Sulawesi Tenggara dan Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra). Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) ini berlangsung di Gedung WTC Unsultra, Kamis (17/7).
Ketua Kwarda Sultra, Dr. Asrun Lio menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam memperluas pembinaan kepramukaan hingga ke jenjang perguruan tinggi. “Alhamdulillah kita baru saja menandatangani MoU bersama Bapak Rektor Unsultra. Kesepakatan ini mencerminkan komitmen bersama dalam membina generasi muda usia 7 hingga 25 tahun, khususnya di lingkungan kampus, untuk menjadi generasi emas tahun 2045,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Unsultra menjadi kampus pertama di Sulawesi Tenggara yang menandatangani kesepakatan dengan Kwarda Pramuka. “Tentu ini sangat kami apresiasi. Bahkan untuk adik-adik Pramuka yang berprestasi, akan ada pengakuan berupa rekognisi atau afirmasi saat mereka mendaftar ke Unsultra,” tambah Asrun Lio. Ia juga menyebut bahwa kerja sama serupa akan segera dilakukan dengan perguruan tinggi lain di Sultra seperti UHO dan IAIN Kendari.
Sementara itu, Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc., Agric, dalam sambutannya menyambut antusias kerja sama ini dan menilai bahwa gerakan Pramuka sejalan dengan semangat perguruan tinggi dalam mencetak sumber daya manusia unggul.
“Program Pramuka sangat strategis, karena bertujuan membentuk karakter, kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepedulian sosial. Ini sangat sejalan dengan tujuan perguruan tinggi. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka di kampus,” jelasnya.
Prof. Bahrun juga menekankan bahwa pendidikan di perguruan tinggi tidak cukup hanya dengan teori, tetapi perlu diperkuat dengan kegiatan kokurikuler yang mampu membangun jiwa kepemimpinan mahasiswa. Ia menyebut tahun 2025 sebagai momentum penting dalam mempersiapkan generasi calon pemimpin masa depan.
“Kita tidak bisa hanya menunggu saat pemilihan presiden atau kepala daerah, lalu mencari sosok pemimpin. Justru sekarang kita harus mempersiapkan mereka. Dan kerja sama ini menjadi bagian penting dari upaya itu,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rektor Unsultra berharap agar gerakan Pramuka tidak hanya dipandang sebagai kegiatan bagi siswa SD, SMP, dan SMA, tetapi juga harus dihidupkan kembali di tingkat kampus. “Usia produktif juga ada di perguruan tinggi, dan kami yakin semangat kepramukaan bisa menjadi penggerak untuk mendukung Tridharma perguruan tinggi,” pungkasnya.
Penandatanganan MoU ini diharapkan menjadi langkah awal dalam sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan gerakan Pramuka untuk mencetak generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan siap memimpin bangsa di masa depan. RS