MUNA – Aksi pemboman ikan di perairan Desa Oempu dan Desa Tanjung Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna masih marak. Hal ini memantik perhatian serius dari anggota Komisi II DPRD Muna, La Ode Hermin. Pasalnya, aksi pemboman ikan ini sangat meresahkan para nelayan yang mencari nafkah di wilayah pesisir Kabupaten Muna ini.
La Ode Hermin meminta agar Pemkab Muna melalui Dinas Perikanan dan Kelautan segera mengambil langkah-langkah kongkrit untuk mengantisipasi aksi pemboman ikan yang dapat mengancam mata pencaharian para nelayan di wilayah tersebut. Hal itu diungkapkan Hermin dalam rapat pembahasan realisasi pelaksanaan APBD Muna tahun anggaran 2024 di Gedung DPRD Mun, Selasa (15/7) bersama mitra Komisi II, salah satunya dihadiri oleh Dinas Perikanan dan Kelautan.
Menjawab hal itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Muna, Akira menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah kongkrit untuk mencegah terjadinya aksi pemboman ikan di wilayah pesisir Desa Oempu. Salah satunya adalah dengan menurunkan mesin kapal berkekuatan 85 PK yang siap digunakan para nelayan untuk untuk mengejar para pembom ikan di wilayah tersebut.
“Mesinnya kami pinjam pakaikan untuk nelayan disana (Oempu_red), karena selama ini para nelayan tidak bisa menghalau atau mengejar para pembom ikan, karena mesin yang mereka gunakan lebih kecil dibanding mesin yang digunakan oleh para pembom ikan, sehingga mereka sulit untuk melakukan pengejaran,” ungkap Akira.
Untuk langkah penindakan lebih lanjut, Pemkab Muna kata Akira tidak bisa turun tangan langsung, karena hal itu menjadi kewenangan institusi lain dalam hal ini kepolisian Perairan dan Udara (Polairud).
“Sesuai UU No 23 tahun 2014, wilayah kelautan menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Kami hanya melakukan fungsi koordinasi dengan Pemprov. Ketika ada aksi seperti pemboman ikan, maka kami akan menyampaikan ke Dinas Perikanan dan Kelautan provinsi dan selanjutnya Pemprov yang akan berkoordinasi dengan Polairud,”ujarnya.
Akira mengungkapkan, aksi pemboman ikan di wilayah perairan Desa Oempu sudah berlangsung cukup lama. Beberapa upaya pencegahan hingga upaya penindakan dari aparat juga pernah dilakukan.
“Para pembom.ikan ini teridentifikasi berasal dari luar Kabupaten Muna,” sebutnya. RS