KENDARI – Prestasi membanggakan kembali diukir oleh mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra). Salah satu tim organisasi kemahasiswaannya berhasil meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Tahun 2025.
Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc., Agric., menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada tim yang telah lolos pendanaan PPK Ormawa. Menurutnya, capaian ini menjadi bukti nyata kualitas mahasiswa Unsultra yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Selamat kepada tim mahasiswa yang berhasil lolos seleksi nasional PPK Ormawa 2025. Ini adalah bukti bahwa mahasiswa Unsultra terus menunjukkan kapasitas, kreativitas, dan komitmen dalam pengabdian masyarakat berbasis pemberdayaan,” ujarnya.
Tim mahasiswa Unsultra kali ini mengusung program berjudul Sanggar Anak Desa sebagai Pelopor Pelestarian dan Pemberdayaan Warisan Lokal untuk Mewujudkan Budaya Berbasis Pendidikan Desa Konda Satu Kecamatan Konda. Program tersebut menitikberatkan pada pelibatan generasi muda, khususnya anak-anak desa, sebagai aktor utama dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal di Kabupaten Konawe Selatan.
“Melalui pendirian sanggar ini, tim mahasiswa berharap dapat menghadirkan ruang belajar kreatif bagi anak-anak desa. Mereka akan dilibatkan dalam pelestarian seni tradisi, kesenian lokal, serta pengembangan potensi budaya sehingga nilai-nilai kearifan lokal tetap terjaga di tengah modernisasi,” jelas Prof. Andi Bahrun.
Tim yang mayoritas beranggotakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini dibimbing langsung oleh dosen pendamping, Chairan Zibari Parisius, S.Pd., M.Pd. Chairan mengungkapkan, pihaknya akan memastikan agar program ini berjalan dengan pendekatan partisipatif sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Semoga program ini memberi dampak nyata, memberdayakan anak-anak desa, sekaligus memotivasi organisasi kemahasiswaan lain di Unsultra untuk terus berkarya dan berinovasi melalui pengabdian kepada masyarakat,” ungkap Chairan.
Tahun ini, Unsultra mengajukan tujuh proposal PPK Ormawa dari berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan organisasi kemahasiswaan di lingkungan kampus. Dari ketujuh proposal tersebut, satu judul berhasil lolos pendanaan. Meski demikian, Rektor Unsultra menegaskan bahwa capaian ini tetap patut disyukuri mengingat semakin ketatnya seleksi dan kuota pendanaan yang terbatas akibat proses lisensi ulang di tingkat kementerian.
“Alhamdulillah, kita tetap bisa meloloskan satu proposal. Ini bukan hal mudah karena persaingannya sangat ketat dengan ratusan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Prof. Andi Bahrun berharap prestasi ini dapat diteruskan pada ajang Anugerah Abdidaya Ormawa Nasional mendatang. Sebagai informasi, pada tahun 2024 lalu, Tim PPK Ormawa Unsultra juga menorehkan hasil gemilang dengan meraih peringkat ke-4 nasional dalam kategori keberlanjutan program. Saat itu, mereka sukses mengembangkan Desa Sawapudo sebagai desa wisata outdoor yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
“Oleh karena itu, saya sangat optimis tim PPK Ormawa Unsultra tahun ini bisa kembali menorehkan prestasi terbaik pada event Abdidaya Ormawa berikutnya. Mari kita dukung bersama agar pengabdian ini membawa manfaat luas dan menjadi kebanggaan bagi universitas, daerah, dan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan raihan ini, diharapkan budaya lokal Desa Konda dapat semakin dikenal secara nasional, sekaligus menumbuhkan semangat generasi muda untuk menjaga warisan budaya leluhur melalui pendidikan dan pemberdayaan masyarakat berbasis desa. RS