KENDARI– Sebanyak 1.162 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari resmi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025. Pelepasan peserta KKN dilakukan langsung oleh Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag di halaman kampus.
Dalam sambutannya, Prof. Husain menyampaikan apresiasi atas antusiasme mahasiswa yang mengikuti program pengabdian masyarakat tersebut. Ia menilai jumlah peserta tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai bukti semangat mahasiswa untuk terjun langsung ke tengah masyarakat.
“Kegiatan KKN ini akan memperkaya pengalaman kalian dalam memahami realitas sosial, budaya, dan dinamika pembangunan di tingkat desa. Kalian adalah figur teladan yang akan dijadikan panutan. Berikan pencerahan dan implementasikan ilmu serta pengalaman kalian kepada masyarakat,” pesannya.
Rektor juga mengingatkan para mahasiswa untuk senantiasa menjaga citra positif almamater IAIN Kendari selama berada di lokasi KKN. Ia menekankan pentingnya beradaptasi dengan adat, tradisi, dan budaya setempat serta berkontribusi mendukung program pemerintah desa, kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten.
“Silakan beradaptasi dan susunlah program sesuai kebutuhan masyarakat. Yang terpenting, jaga nama baik kampus, tunjukkan moralitas, tutur kata, dan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai akademik dan etika. Tinggalkan kesan terbaik,” tegas Prof. Husain.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat IAIN Kendari, Dr. Syamsuddin, M.Pd., menjelaskan bahwa peserta KKN tahun ini dibagi ke dalam lima skema, yaitu KKN Reguler, KKN Mandiri, KKN Inklusif, KKN Rekognisi, dan KKN Nusantara.
“Untuk KKN Reguler diikuti oleh 1.028 mahasiswa yang ditempatkan di Kabupaten Konawe Selatan dan Konawe Kepulauan, tepatnya di tujuh kecamatan di Konawe Selatan dan empat kecamatan di Konawe Kepulauan. Sedangkan KKN Mandiri diikuti 121 peserta yang tersebar di 14 posko di Kabupaten Bombana,” paparnya.
Selain itu, IAIN Kendari juga untuk pertama kalinya melaksanakan KKN Inklusif, diikuti 11 mahasiswa dengan kondisi tertentu seperti sedang hamil, menyusui, atau bekerja di sektor formal, sehingga tidak memungkinkan mengikuti KKN reguler di lapangan. Ada pula KKN Rekognisi, yang merupakan pengakuan pengabdian mahasiswa yang telah berkontribusi pada pengembangan lembaga. Tahun ini, satu orang mahasiswa tercatat mengikuti skema tersebut.
Tak hanya itu, satu mahasiswa juga diberangkatkan mengikuti KKN Nusantara di Yogyakarta pada 7 Juli 2025. Program ini menjadi wujud sinergi lintas daerah dalam semangat pengabdian dan pertukaran pengalaman antar mahasiswa se-Indonesia.
Menariknya, pelaksanaan KKN IAIN Kendari tahun ini juga menggandeng Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia. Kolaborasi tersebut mengusung tema “Membangun Desa Mandiri dan Sejahtera Melalui Ketahanan Pangan, Ekoteologi, dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif.”
Dengan tema ini, diharapkan mahasiswa dapat berperan aktif mendukung upaya ketahanan pangan lokal, pelestarian lingkungan berbasis ekoteologi, serta mendorong potensi ekonomi kreatif masyarakat desa.
Program KKN ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah, sekaligus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari masyarakat dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah. RS