KENDARI — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat tren penurunan jumlah penumpang pada angkutan udara dan laut domestik selama Mei 2025, meski volume barang yang diangkut justru mengalami peningkatan.
Plt. Kepala BPS Sultra, Andi Kurniawan, SST., M.Si., menjelaskan, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada Mei 2025 tercatat sebanyak 48.722 orang. Angka ini turun 22,10 persen dibandingkan April 2025 yang mencapai 62.543 orang. Penurunan juga terjadi pada penumpang yang datang, yakni sebesar 17,74 persen, dari 62.548 orang pada April menjadi 51.450 orang pada Mei. Secara keseluruhan, jumlah penumpang angkutan udara domestik di Sultra pada Mei tercatat 100.172 orang, turun 19,92 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Penurunan ini terjadi pada arus penumpang yang berangkat maupun yang datang, sejalan dengan tren yang sama pada angkutan laut,” ujar Andi Kurniawan.
Untuk angkutan laut domestik, total penumpang pada Mei 2025 tercatat sebanyak 236.931 orang atau turun 24,28 persen dibandingkan April 2025 yang mencapai 312.907 orang. Penumpang yang naik tercatat 126.884 orang, turun 30,27 persen dari bulan sebelumnya. Sedangkan penumpang yang turun menurun 15,96 persen, dari 130.953 orang menjadi 110.047 orang.
Berbeda dengan tren penumpang, pergerakan barang justru menunjukkan angka positif. Pada angkutan udara domestik, jumlah barang yang diangkut pada Mei 2025 tercatat 1.171 ton, naik 16,17 persen dibanding April 2025 yang tercatat 1.008 ton. Barang yang dibongkar tercatat 902 ton, naik 17,14 persen, sedangkan barang yang dimuat naik 13,03 persen menjadi 269 ton.
Sementara itu, volume barang yang diangkut melalui angkutan laut domestik juga mencatat kenaikan signifikan. Total barang yang diangkut pada Mei 2025 tercatat 3.687.042 ton, meningkat 18,07 persen dari April 2025 yang mencapai 3.020.732 ton. Barang yang dibongkar naik 26,58 persen menjadi 1.218.546 ton, sedangkan barang yang dimuat meningkat 19,94 persen menjadi 2.468.496 ton.
Menurut Andi Kurniawan, meskipun terjadi penurunan mobilitas penumpang, kenaikan volume angkutan barang menunjukkan geliat aktivitas logistik di Sulawesi Tenggara masih terjaga.
“Faktor musiman, kondisi cuaca, dan tren pasca-libur panjang dapat menjadi penyebab menurunnya jumlah penumpang. Namun, aktivitas distribusi barang tetap berjalan baik seiring kebutuhan pasokan barang di wilayah ini,” pungkasnya. RS