Dorong Literasi Keuangan Lewat Program “OJK Peduli”

  • Bagikan

KENDARI — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, salah satunya melalui program OJK Peduli. Di Sulawesi Tenggara (Sultra), OJK menggandeng kalangan wartawan sebagai mitra strategis untuk memperluas jangkauan edukasi keuangan di tengah derasnya arus informasi digital.

Hal tersebut disampaikan Kepala OJK Sultra, Bismi Maulana Nugraha, saat membuka Sosialisasi OJK Penggerak Duta Literasi Keuangan Indonesia atau OJK Peduli yang digelar secara daring, “Wartawan tidak hanya berperan meliput, tetapi juga diharapkan mampu membentuk paradigma baru masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola keuangan,” ujar Bismi.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara OJK dan media menjadi langkah strategis untuk mendorong literasi keuangan yang tidak hanya tinggi, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, jurnalisme yang kuat adalah jurnalisme yang peduli. “Kami percaya dengan peran aktif rekan-rekan media, masyarakat Sultra akan semakin cerdas dan bijak dalam mengelola keuangan mereka,” kata Bismi.

Bismi juga memaparkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 yang menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat berada di angka 65,43 persen, sedangkan tingkat inklusi keuangan mencapai 75,02 persen. Meski angka tersebut dinilai cukup baik, Bismi menekankan perlunya upaya lebih agar masyarakat tidak hanya menggunakan produk keuangan tetapi juga benar-benar memahami cara pengelolaannya.

Melalui OJK Peduli, pihaknya akan membentuk Duta Literasi Keuangan dan menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) bagi para duta, sehingga mampu menciptakan efek berantai dalam penyebarluasan edukasi keuangan di masyarakat. “Program ini juga mewajibkan kegiatan edukasi keuangan minimal satu kali setiap bulan dengan pelaporan rutin,” jelasnya.

Bentuk edukasi pun beragam, mulai dari sosialisasi langsung ke pelaku UMKM, penyebaran video edukasi di media sosial, hingga pesan berantai melalui WhatsApp dan Telegram. OJK bahkan menggagas berbagai inisiatif seperti edukasi di sekolah dan kampus, serta menginisiasi Gerakan Nasional Literasi Keuangan (Gencarkan) yang melibatkan lembaga jasa keuangan, pemerintah daerah, dan media massa.

“Kami berharap dukungan aktif media massa dapat memperluas jangkauan informasi literasi keuangan dan mempercepat peningkatan pemahaman masyarakat di Sulawesi Tenggara,” pungkas Bismi. RS

  • Bagikan