KONAWE SELATAN – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) membantah adanya wabah penyakit yang menyebabkan kematian massal ternak sapi di Kabupaten Konsel.
Menurut DPKH Konsel informasi adanya wabah misterius yang menyerang ratusan ekor sapi hingga menyebabkan kematian merupakan informasi yang terlalu berlebihan.
Untuk memastikan hal tersebut, Kepala DPKH Kabupaten Konsel, Syamsul SP M.Si bersama Tim DPKH terdiri dari Pejabat Otoritas Veteriner (POV) Konsel, dr Hewan Budi Hermawan, POV Provinsi Sulawesi Tenggara, drh Rahwana, Kepala Puskeswan Kecamatan Konda, drh Curaoni Feni Prabawati turun langsung di Desa Alebo Kecamatan Konda, Selasa (9/7).
“Kita turun langsung di lapangan kadis bersama dokter hewan baik kabupaten dan provinsi di Desa Alebo. Tidak benar adanya kalau kematian massal,” ungkap Syamsul.
Syamsul menuturkan memang ada terjadi kasus kematian sapi tetapi bukan dalam jumlah yang besar atau massal.
“Setelah kami melihat lokasi pemeliharaan ternak di Ranch seluas lebih kurang 24 hektar milik pak Ramli dengan populasi sekitar lebih kurang 100 ekor sapi Bali. Ranch tersebut pada dasarnya adalah wilayah yang jika musim hujan maka akan penuh dengan genangan air,” jelas Syamsul.
Menurutnya, kondisi itu tentunya bisa juga menjadi salah satu pemicu timbulnya masalah kesehatan pada ternak sapi di daerah tersebut.
Lanjut Syamsul, untuk kasus penyakit pihaknya melakukan investigasi lebih lanjut dengan melakukan pengambilan sampel setelah dibuat kandang jepit, karena posisi terna sapi dilepas liarkan tanpa ada kandang koloni.
“Perihal kematian tidak seperti apa yang diberitakan. Menurut pemilik ada sekitar 5 sampai 10 ekor yang ditemukan mati di dalam hutan dan kondisnya sudah membusuk. Kejadian itu tidak dalam waktu yang bersamaan,” terangnya.
Meski begitu, kata Syamsul, DPKH Konsel memberikan bantuan obat-obatan, vitamin dan desinfektan untuk dilakukan sterilisasi daerah yang ditemukan bangkai ternak yang mati.
“Apalagi dalam Ranch kan sebagian hutan, di musim penghujan beberapa waktu lalu ternak susah untuk berlindung. Deteksi awal DPKH Konsel penyebab kematian bukan karena virus atau wabah,” kata Syamsul.
Senada dengan itu, Pejabat Otoritas Veteriner (POV) Konsel, Dokter Hewan (drh) Made Budi Hermawan mengungkapkan hasil investigasi awal Ranch seluas 24 hektar yang berisi ratusan ekor sapi merupakan bekas persawahan dan menimbulkan genangan banjir.
Menurutnya, dengan intensitas curah hujan yang tinggi menimbulkan banyak genangan air maka mengakibatkan ternak sapi kurang sehat.
Sehingga, kata dia, hasil deteksi dini penyebab kematian bukan karena virus atau wabah melainkan penyakit alam.
“Curah hujan yang tinggi ditambah dengan kondisi Ranch yang digenangi air dan tempat perlindungan ternak kurang maka akan rawan ternak tersebut terserang penyakit. Tapi itu bukan virus,” jelas drh Made Budi Hermawan.
Pihaknya menduga penyebab kematian akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan sapi terserang kembung dan demam sehingga terjadi peradangan pencernaan. RS