Konawe Menuju Lumbung Pangan Nasional

  • Bagikan

UNAAHA – Pemerintah Kabupaten Konawe melalui Dinas Pertanian menggelar Temu Teknis Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan UPTD Pertanian bersama Bupati Konawe Yusran Akbar,, di Aula Wekoila, Kamis (3/7).

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, penyuluh, dan pemangku kebijakan lainnya guna mempercepat terwujudnya swasembada dan ketahanan pangan menuju Indonesia Emas 2045.

Acara ini turut dihadiri perwakilan Kementerian Pertanian RI, BMKG Sultra, Sekda Konawe Ferdinand Sapan, pimpinan OPD, serta ratusan penyuluh pertanian dari seluruh kecamatan se-Konawe.

Kepala Dinas Pertanian Konawe, Gunawan Samad, menyampaikan bahwa jumlah penyuluh pertanian aktif di Konawe mencapai 242 orang, terdiri dari, 92 ASN, 34 PPPK Kabupaten, 39 PPPK Provinsi, dan 73 CPNSD.

“Mereka inilah ujung tombak program pertanian, baik dari kabupaten, provinsi, hingga nasional. Pendampingan dari para penyuluh menjadi kunci keberhasilan di lapangan,” tegas Gunawan.

Ia juga memaparkan berbagai program strategis yang tengah dijalankan, seperti, cetak sawah baru, restorasi lahan pertanian, distribusi saprodi (pupuk & pestisida), mekanisasi (alat pertanian modern), pembangunan jaringan irigasi, hingga program pendampingan intensif.

Namun, ia menyoroti keterbatasan fasilitas kerja penyuluh, terutama kendaraan operasional. “Kami harap pemerintah dapat mengalokasikan motor dinas bagi penyuluh agar mobilitas mereka lebih optimal,” tambahnya.

Dalam arahannya, Yusran Akbar memberikan apresiasi kepada seluruh penyuluh atas dedikasi mereka mendampingi petani dalam berbagai program pertanian.

Ia mengungkapkan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Tenggara, terdapat target produksi 1 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), dan Kabupaten Konawe ditargetkan menyumbang setengahnya, yakni 500 ribu ton.

“Itu bukan angka kecil, tapi dengan kerja keras kita bersama, saya yakin kita bisa mewujudkannya,” ujar Yusran optimis.

Bupati juga menyebutkan Konawe memiliki modal kuat seperti Bendung Wawotobi (18.000 ha) dan Bendungan Ameroro (3.600 ha) yang menopang potensi pengairan lahan pertanian.

Bupati menutup arahannya dengan ajakan menyatukan visi dan persepsi dalam membangun pertanian yang tangguh, adil, dan berkelanjutan menuju “Konawe Sejahtera, Bermartabat, dan Bersahaja”.

“Kita semua bagian dari cita-cita besar Indonesia Emas 2045. Ketahanan pangan bukan hanya tugas petani, tapi tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. RS

  • Bagikan