KENDARI – Dalam mendorong peningkatan ekonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Bombana dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan Rapat Evaluasi Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Tahun 2025 di Kantor Bupati Bombana. Rapat ini digelar dalam rangka memperkuat akselerasi program strategis pengembangan ekonomi daerah.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Bombana, Ir. Burhanuddin, M.Si., Manajer Madya PEPK dan LMSt OJK Sulawesi Tenggara, Deputi Bursa Efek Sulawesi Tenggara, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta pimpinan industri jasa keuangan di Kabupaten Bombana.
Dalam sambutannya, Bupati Bombana menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan rapat evaluasi ini sebagai sarana mengukur efektivitas dan keberhasilan program TPAKD. Beliau juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan berbagai program unggulan, di antaranya Program PASTI (Pandai Sikapi dan Lawan Rentenir), yaitu program subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM. Program ini akan diselaraskan dengan program strategis Satu Produk Satu Desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, serta bersinergi dengan beberapa bank umum dan BPR.
Tak hanya itu, Pemkab Bombana juga akan terus menggenjot program KEJAR EMAS (Satu Rekening Satu Pelajar Generasi Bombana Cerdas Keuangan) dengan target pembukaan rekening simpanan pelajar sebesar 80% dari total siswa di Bombana atau sekitar 30.000 siswa. Bupati Bombana pun memberikan mandat kepada Dinas Pendidikan untuk mendata para siswa mulai jenjang SD hingga SMA yang belum memiliki rekening, kemudian dibukakan rekening secara kolektif bekerja sama dengan perbankan di Bombana.
Manajer Madya PEPK dan LMSt OJK Sultra, Desiyani Patra Rapang, mengapresiasi capaian TPAKD Bombana yang dinilai aktif dalam mengakselerasi peningkatan inklusi keuangan melalui sejumlah program berdampak nyata bagi masyarakat. Dalam pemaparannya, ia menyoroti pertumbuhan ekonomi Bombana pada Triwulan I 2025 yang mencapai 7,28%, melampaui rata-rata nasional 4,87% dan Provinsi Sultra 5,66%.
Selain itu, penyaluran kredit perbankan di Bombana juga menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan 2,79% (year-on-year) pada April 2025, dari Rp506 miliar menjadi Rp520 miliar. Sebagian besar kredit tersebut didominasi oleh sektor konsumtif sebesar 91,87%.
OJK Provinsi Sulawesi Tenggara pun menyambut baik rencana perluasan program TPAKD, seperti penguatan Program PASTI melalui keterlibatan BPR dan bank umum lainnya. Hal ini diharapkan mampu memperluas pilihan produk kredit produktif bagi masyarakat.
Terkait program KEJAR EMAS, OJK mendorong pembukaan rekening tabungan pelajar secara serempak pada peringatan Hari Indonesia Menabung yang akan diselenggarakan pada awal Agustus 2025. OJK berkomitmen untuk terus mendukung TPAKD Bombana melalui sinergi, pendampingan, dan penguatan literasi keuangan di masyarakat.
“Dengan kolaborasi yang kuat dan kerja nyata, kita yakin dapat menciptakan program-program inovatif yang menjawab kebutuhan masyarakat, memperluas akses keuangan inklusif, mendorong pertumbuhan sektor produktif, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bombana,” pungkas Desiyani. RS