Muna, Rakyatsultra.fajar.co.id – Agenda Hari kedua Presiden RI, Ir H Joko Widodo, di Provinsi Sultra adalah mengunjungi Kabupaten Muna dan Muna Barat, Senin (13/5/2024).
Presiden Jokowi tiba di Muna sekira pukul 09.07 WITA langsung mencek pelayanan kesehatan di RSUD dr HLM Baharuddin MKes.
“Saya lihat hampir di semua daerah, penyakit yang menonjol itu stroke, jantung. Problemnya kalau di sebuah Kabupaten atau Kota yang jauh dari Provinsi, tidak segera ditangani ya itu akan menjadi problem,” kata Presiden Jokowi kepada media.
Presiden menekankan pentingnya akses terhadap peralatan kesehatan modern.
“Sekarang Kementerian Kesehatan banyak mengirimkan CT scan, cath laba, mammogram ke RS Kabupaten Kota, termasuk alat USG kehamilan di Puskesmas,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Pj. Gubernur Sultra. Andap Budhi Revianto menyampaikan komitmennya untuk mendukung upaya pemerintah pusat dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Sultra.
“Kunjungan ini menjadi kesempatan berharga bagi kita untuk bersama-sama memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD Baharuddin Muna ini, termasuk RSUD lainnya yang ada di jazirah Sultra,” kata Andap.
Dalam kesempatan yang sama, beberapa warga setempat turut menyampaikan kesan dan harapan mereka terhadap layanan kesehatan. La Ode Bariu, seorang warga berusia 71 tahun, mengungkapkan rasa syukurnya karena Kabupaten Muna mendapat kunjungan dari seorang presiden.
“Baru dua presiden yang ke Muna, Gus Dur dengan Pak Jokowi,” kata Bariu.
Ia juga menekankan pentingnya fasilitas genset yang memadai di rumah sakit untuk mendukung operasional saat listrik padam.
Nuryani, pasien lainnya, menyatakan rasa leganya bisa bertemu dengan Presiden dan merasakan manfaat dari program BPJS. “Alhamdulillah Pak Jokowi sudah datang ke sini. Terima kasih atas kedatangan Pak Jokowi ke sini, senang sekali,” ungkapnya.
Kegiatan di Kabupaten Muna dilanjutkan dengan mengunjungi Pasar Sentral Laino Raha. Presiden melakukan dialog langsung dengan pedagang pasar dan meninjau ketersediaan, serta stabilitas harga sejumlah kebutuhan pokok.
Presiden Jokowi pun memberikan Bantuan Modal Kerja (BMK) kepada pedagang kaki lima dan Bantuan Tunai Langsung (BTL) kepada para pedagang yang ada di Pasar Sentral Laino Raha Muna.
Presiden mengecek stok cadangan beras di Gudang Bulog, dilanjutkan dengan menyalurkan bantuan pangan kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kompleks Pergudangan Laende, Desa Lagasa, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna.
Dalam sambutannya, Presiden memastikan bahwa distribusi beras 10 kilogram per keluarga akan terus berlanjut hingga Juni 2024, dengan harapan dapat diperpanjang hingga Desember 2024, tergantung ketersediaan APBN.
Pj. Gubernur menyampaikan bahwa bantuan pangan ini merupakan bentuk perhatian Presiden kepada masyarakat Muna
“Dengan kebijakan ini diharapkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dapat terbantu, ” kata Andap.
Sebagai informasi, Provinsi Sultra mendapat alokasi anggaran dari APBN 631 M. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembangunan 22 ruas jalan.
Total panjang jalan yang dibangun adalah sepanjang 164,8 km. Pembangunan infrastruktur jalan tersebut tersebar di 15 Kabupaten/Kota yang ada di Sultra.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja di Sultra, yakni Mensekneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi, Sdr Muhammad Qodari, Plt Bupati Muna, dan Pj Bupati Muna Barat.
Setelah Presiden Jokowi mengecek persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan bagi masyarakat di Kompleks Pergudangan Laende, Kabupaten Muna, Presiden Joko Widodo akan melakukan sejumlah kegiatan pada hari kedua kunjungan kerjanya di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
• Kunjungi Pasar Laino Raha, Presiden Jokowi Disambut Lautan Masyarakat Muna
Lautan masyarakat menyambut kehadiran Presiden Joko Widodo di Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin (13/5/ 2024).
Antusiasme masyarakat yang tinggi antara lain dikarenakan Presiden Jokowi adalah presiden kedua yang berkunjung ke Muna setelah Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Didampingi sejumlah menterinya, Presiden Jokowi berjalan membelah lautan masyarakat, menyapa para pedagang dan masyarakat yang memadati pasar sejak pagi hari. “Pak Jokowi! Pak Jokowi!” teriak masyarakat.
Presiden tampak berinteraksi dengan pada pedagang, menanyakan harga, dan memberikan bantuan modal kerja bagi mereka. Saidah, salah seorang pedagang, mengaku bersyukur bisa berjumpa langsung dengan Kepala Negara.
“Alhamdulillah (dapat bantuan), terima kasih. Kita bersyukur toh, selama ini kita lihat di TV, sekarang kenyataan,” ujarnya.
“Terima kasih, mudah-mudahan dia berkah, dia tambah rezekinya, dia sehat,” lanjut ibu yang telah 20 tahun berdagang di Pasar Laino Raha tersebut.
Langkah Presiden Jokowi terhenti di satu lapak pedagang pisang. Rupanya, Presiden Jokowi ingin mencicipi pisang susu yang dijual di lapak tersebut. Presiden pun duduk berjongkok dan mencicipi beberapa buah pisang.
Suhia, sang pedagang pisang, bercerita bahwa harga pisang yang ia jual adalah Rp5 ribu per sisirnya. Presiden Jokowi membeli dua sisir, namun memberinya Rp150 ribu.
“Beli pisang dua sisir 10 ribu, satunya lima ribu. Dikasih Pak Jokowi 150 ribu. Senang sekali,” ujar Suhia.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Pasar Laino Raha menunjukkan komitmen Presiden dalam mendukung perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan para pedagang kecil.
Presiden Joko Widodo mengunjungi Kompleks Pergudangan Bulog Laende di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin (13/5/2024).
Kunjungan ini adalah bagian dari pengecekan rutin untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan nasional, sekaligus penyaluran bantuan cadangan pangan kepada keluarga penerima manfaat.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi memastikan bahwa distribusi beras 10 kilogram per keluarga akan terus berlanjut hingga Juni, dengan harapan dapat diperpanjang hingga Desember, tergantung ketersediaan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).
“Kita berdoa bersama ya supaya bisa terus sampai Desember,” ujar Presiden Jokowi, mengungkapkan optimisme terhadap kemungkinan melanjutkan bantuan ini berdasarkan ketersediaan anggaran.
Presiden juga menjelaskan bahwa inisiatif pemberian beras ini merupakan respons terhadap kenaikan harga beras yang terjadi akibat inflasi pangan global. “Karena harga pangan internasional itu semuanya juga naik dan kita ini termasuk masih rendah, ada yang naik tinggi sekali. Ini patut kita syukuri bahwa kita naiknya tidak drastis,” jelasnya.
Di sisi lain, Presiden mengakui bahwa menjaga harga beras di Indonesia adalah tugas yang tidak mudah, mengingat harus mempertimbangkan kesejahteraan petani dan keterjangkauan bagi konsumen. “Kalau tinggi, masyarakat pasti gini (mengeluh), tetapi petani pasti senang karena harganya naik tinggi,” ucapnya.
Kepala Negara menambahkan bahwa pemerintah terkadang harus berada di posisi sulit untuk menjaga keseimbangan antara kepuasan masyarakat dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, distribusi beras 10 kilogram ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga.
Kunjungan Presiden ini juga menjadi simbol komitmen pemerintah untuk terus mendukung masyarakat di tengah tantangan ekonomi, sekaligus menjaga stabilitas sosial di tengah fluktuasi harga pangan global.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto, Plt. Bupati Muna Bahrun, dan Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi.(ADV)