KENDARI – Mutmainnah (36) berbagi pengalamannya menjalani operasi persalinan anak ketiganya di Rumah Sakit (RS) Aliyah I Kota Kendari menggunakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dari proses pendaftaran hingga masa perawatan, Mutmainnah memuji kualitas pelayanan medis yang semakin baik dan menggambarkan perbaikan dalam sistem layanan kesehatan terhadap peserta Program JKN. Muthmainnah yang ditemui diruang perawatan kelas 1 RS Aliyah 1 menceritakan proses persalinannya, Senin (11/8).
’’Awalnya saya dari Konawe ke Kendari itu hanya mengontrol rutin kandungan saya karena sudah masuk usia kandungan 9 bulan. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan dokter ternyata air ketuban sudah sangat sedikit, pada saat itu juga dijadwalkan untuk operasi caesar karena kondisinya membahayakan untuk bayi,” terangnya.
Saat itu, Mutmainnah langsung dijadwalkan untuk operasi caesar segera tanpa persiapan yang baik karena dirinya dan suaminya hanya berbekal baju. Mereka tak sangka akan kondisi kehamilannya yang harus membuatnya operasi pada saat itu juga. Operasi berjalan dengan lancar dan bayinya dengan kondisi baik pula.
’’Saya operasi kurang lebih sekitar satu jam, hati saya merasa tenang saat mendengar suara tangisan yang kencang dari anak saya. Alhamdulillah anak saya dengan konsidi baik dengan jenis kelamin laki-laki dan berat badan 2.300 gram,” tambahnya.
Mutmainnah yang sehari-hari berprofesi sebagai guru di Kabupaten Konawe, memberikan apresiasi atas layanan yang diberikan di RS Aliyah 1 pasalnya mulai dari kontrol, lahiran dengan kondisi saya yang tanpa persiapan hingga perawatan bayi saat ini benar-benar sangat puas.
“Saya sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh RS Aliyah 1 dan seluruh fasilitas yang teah diberikan. Ruang perawatan ini sangat nyaman buat saya,” paparnya.
Sebagai seorang ibu yang telah beberapa kali melahirkan, Muthmainnah telah sering memanfaatkan kartu BPJS Kesehatan. Namun, pengalaman terbarunya di RS Aliyah 1 benar-benar sangat mengesankan. Ia merasa nyaman dengan proses administrasi yang cepat dan mudah.
“Saya hanya perlu menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan semuanya sudah diurus dengan baik. Yang lebih penting, saya tidak perlu khawatir tentang biaya tambahan yang tak terduga,” ujarnya lagi.
Selain itu, Muthmainnah juga memberikan penghargaan khusus kepada tim medis yang telah membantu dalam proses persalinannya.
“Para perawat dan bidan di ruang bersalin sangat profesional dan sigap. Mereka memberikan perhatian dan perawatan yang luar biasa, memberi saya rasa nyaman dan kepercayaan diri,” ungkapnya.
Menjadi peserta JKN, Muthmainnah merasa sangat bersyukur dan terbantu dengan keberadaan kartu BPJS Kesehatan. Tidak perlu merasa cemas tentang biaya perawatan kesehatan, terutama dalam momen penting seperti ini. Mutmainnah berharap bahwa lebih banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaat serupa dari program ini.
Kisah Mutmainnah menjadi cerminan dari transformasi mutu layanan yang sedang digalakkan oleh BPJS Kesehatan bersama dengan fasilitas kesehatan. Pengalaman ini bukan hanya mencerminkan langkah maju Program JKN dalam memberikan akses kesehatan yang merata, tetapi juga membangun sistem kesehatan nasional. Kolaborasi yang kuat antara BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan adalah contoh nyata komitmen terhadap kualitas layanan dan kepuasan pasien.
Pengalaman Mutmainnah tersebut juga memberikan harapan bahwa setiap individu, tanpa memandang status ekonomi, dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Dengan semangat perbaikan yang terus dijaga, diharapkan semua pemangku kepentingan akan terus bekerja sama dan berkolaborasi untuk mewujudkan visi layanan kesehatan yang inklusif dan bermutu, sesuai dengan cita-cita bersama masyarakat Indonesia.(RS)