KENDARI – Sriyawati (33) menyatakan bahwa Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah membuka akses seluas-luasnya bagi peserta JKN untuk dapat mengakses layanan kesehatan. Hal tersebut diungkapkan Sri pada saat menemani anaknya, Nahyan Gahisan Sorumba (5) yang saat ini tengah menjalani rawat inap di Rumah Sakit (RS) Aliyah 3, karena demam disertai batuk yang dialaminya pada beberapa hari belakangan ini.
Nahyan dibawa ke rumah sakit karena menderita demam disertai batuk yang sangat sering. Dokter yang memeriksa kondisi Nahwan segera meminta agar Nahwan dirawat inap untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan.
“Sudah tiga hari Nahyan dirawat karena demam dan batuk. Demamnya sebenarnya bukan demam tinggi tapi demamnya naik turun, tapi batuknya itu sangat sering sehingga kami langsung bawa ke rumah sakit. Dokter minta agar dia dirawat inap, sampai dengan saat ini sudah dilakukan beberapa tindakan oleh dokter seperti pemasangan inpus dan foto rontgen, dari hasil rontgen tersebut menurut dokter terdapat flek pada paru-paru,” ujar Sri, Minggu (10/8).
Dokter menyampaikan pada Sri bahwa berdasarkan hasil rontgen, Nahyan terindikasi menderita infeksi atau masalah pada sistem pernapasan. Sehingga meskipun kelihatan kondisinya sudah mengalami banyak kemajuan, akan tetapi perlu melihat perkembangan kondisinya untuk memastikan bahwa Nahyan telah sembuh total.
Terkait pelayanan yang diterimanya di RS, Sri mengapresiasi pelayanan yang diberikan oleh RS Aliyah 3. Menurutnya pelayanan kesehatan saat ini telah sangat memudahkan dan ramah terhadap pasien, termasuk Pasien JKN.
“Saya melihat tidak ada lagi perbedaan antara pasien dari peserta JKN dengan pasien umum seperti yang selama ini sering dipermasalahkan oleh pasien JKN, karena menganggap diperlakukan dengan kurang baik oleh RS. Tapi sejauh ini saya merasa diperlakukan dengan sangat baik, mulai dari pendaftaran, visit yang dilakukan oleh dokter, serta pada setiap kunjungan oleh perawat,” lanjut Sri.
Sri merupakan peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas 2. Kepesertaan tersebut ia dapatkan dari suaminya yang merupakan karyawan pada salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah.
“Kami menggunakan Program JKN karena kebetulan suami saya karyawan pada salah satu perusahaan swasta yang ada di Morowali, Sulawesi Tengah. Jika kita membandingkan pelayanan yang dulu dengan saat ini, maka tentu semua pengguna JKN sepakat bahwa pelayanan menjadi semakin baik dan kami harap kedepannya akan jauh lebih baik lagi. Keuntungan menjadi peserta JKN jika kita sakit kita bisa langsung ke faskes, tanpa peduli apakah ini tanggal tua ataupun tanggal muda. Karena memang telah disampaikan juga bahwa untuk pasien JKN tidak ada biaya tambahan atau pembayaran oleh pasien meskipun hanya 1 rupiah,” tambah Sri.
Ia berharap agar Nahyan dapat segera sembuh. Ia melihat bahwa tim RS Aliyah 3 telah memberikan pelayanan yang optimal dan sesuai kebutuhan medis Nahyan. Tak lupa ia berterima kasih atas upaya BPJS Kesehatan dalam meningkatkan mutu layanan di faskes terhadap pasien JKN. Ia sangat optimis kedepannya Program JKN semakin menjadi andalan bagi seluruh masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
“Semoga Nahyan cepat sembuh dan bisa pulang dari RS secepatnya. Karena Nahyan ini anaknya aktif dan sangat tidak bisa diam. Kasian melihat dia harus dirawat dan sangat terbatas gerakannya karena selang infusnya. Apalagi setiap pagi dia terus menyampaikan kalau Nahyan ingin ke sekolah dan bermain bersama teman-temannya. Tapi syukurnya sekarang sudah bisa ceria lagi dan mulai main-main meskipun masih sangat terbatas gerakannya,” tutup Sri.(RS)