KENDARI – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus memberikan manfaat nyata bagi pesertanya, terkhusus yang mengakses layanan di Fasilitas Kesehatan (faskes). Salah satu peserta Program JKN yang merasakan manfaat tersebut yakni Yusri Yunus (29), ia baru saja menjalani operasi patah tulang dan pemasangan pen di Rumah Sakit (RS) Bahteramas Kendari, pada pertengahan juli lalu.
Kejadiaan naas dialami oleh Yusri pada saat hendak membersihkan toren air rumahnya, pijakan yang licin tanpa disertai peralatan pengaman yang cukup membuat Yusri jatuh hingga menyebabkan patah tulang pada bagian tangan. Pada saat kejadian tersebut Yusri sudah menduga jika ia mengalami patah tulang karena merasakan rasa sakit yang tidak tertahankan bahkan Ketika hanya digerakkan sedikit saja.
“Ketika saya jatuh, saya sudah menduga kalau saya mengalami patah tulang, karena posisi mendarat saya sangat tidak nyaman serta tangan saya ini (sambil menunjukkan tangan) sangat sakit begitu saya coba gerakkan,” ujar Yusri, Rabu (2/8).
Merasakan sakit yang tidak tertahankan, Yusri segera dibawa ke RS Bahtermas yang secara jarak memang cukup dekat dengan rumahnya. Patah tulang atau dalam bahasa medisnya sering disebut Fraktura termasuk ke dalam salah satu bentuk kegawatdaruratan medis.
Setelah melalui pemeriksaan, Yusri dinyatakan harus menjalani operasi pemasangan pen. Ia akhirnya menjalani operasi yang terbilang cukup lama. Yusri menghabiskan waktu selama 3 jam di ruang operasi, 2 jam di ruang pemulihan, hingga akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap.
Yusri yang merupakan peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3 merasa mendapatkan pelayanan melebihi harapannya.
“Terus terang saya merasakan pelayanan yang sangat baik. Sebagai peserta yang terdaftar hanya di kelas 3 harapan saya tidak muluk-muluk, cukup mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan penyakit saya serta tidak ada biaya tambahan yang saya harus keluarkan. Tapi dari proses pendaftaran, pelayanan sebelum hingga setelah operasi, alhamdulillah saya diperlakukan dengan sangat baik dan ramah. Saya juga melihat bahwa saat ini pihak RS tidak lagi memebeda-bedakan antara pasien umum dengan pasien dari peserta BPJS,” ungkap Yusri.
Terkait pendaftaran layanan, ia mengakui langsung mendapatkan pelayanan di UGD begitu tiba di RS Bahteramas. Sementara itu, pendaftaran diurus oleh keluarganya melalui loket pendaftaran pasien Program JKN. Ia menyatakan bahwa pendaftaran saat ini sangat mudah karena cukup dengan menggunakan KTP saja.
“Pendaftaran sekarang saya kira sangat mudah yah, karena cukup dengan KTP. Kalau dulu memang ada beberapa berkas yang diminta, tapi sekarang cukup dengan KTP saja,” lanjut Yusri.
Kemudian terkait tindakan operasi yang dijalaninya, Yusri tidak bisa memberikan keterangan karena mengaku dibius umum sehingga tidak merasakan apa-apa. Namun satu hal yang disampaikan Yusri yakni kondisi tangan setelah dilakukan operasi terasa semakin baik.
Kontrol perkembangan kesehatannya pasca operasi menurut Yusri mendapatkan perhatian yang cukup dari dokter maupun perawat. Setiap hari pun dokter melakukan kunjungan untuk melihat perkembangan kondisinya. Selain itu, ia mengakui tidak pernah mengeluarkan biaya apapun termasuk pada saat mengambil obat.
“Satu hal yang sangat berkesan menurut saya yakni dokter maupun perawat merawat saya dengan sangat ramah dan baik. Awal masuk saya pikir kami tidak akan mendapatkan pelayanan yang sebaik ini, apalagi saya cuman kelas 3. Tetapi ternyata semua pasien diperlakukan sama. Saya berharap kedepannya semua faskes dapat memberikan pelayanan seperti ini, sehingga kami sebagai peserta dapat semakin nyaman berobat,” tutup Yusri.(RS)