KENDARI – Nurul Apriliani (21) memuji komitmen BPJS Kesehatan dalam melakukan perbaikan mutu layanan di fasilitas kesehatan (faskes). Ia merasakan bahwa pelayanan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) semakin baik dan telah banyak perubahan, sehingga peserta saat ini dapat mengakses layanan dengan mudah serta tidak diperlakukan berbeda dengan pasien umum. Hal tersebut ia rasakan ketika berobat di RS Hermina pekan lalu.
“Sangat banyak perubahan, contohnya saja di loket pendaftaran. Jadi kalau dulu itu selain tunjukkan kartu BPJS Kesehatan juga harus menunjukkan KTP, kartu keluarga, serta foto kopinya. Tapi sekarang hanya dengan menunjukkan KTP saja sudah bisa dilayani,” ungkap mahasiswa semester akhir Universitas Halu Oleo ini, Kamis (27/7).
Nurul menceritakan bahwa dirinya sempat ragu untuk berobat menggunakan Program JKN dikarenakan pengalaman masa lalu dalam mengakses layanan kesehatan sekitar lima tahun yang lalu. Ia melihat antrean pasien yang menumpuk, serta beda perlakuan antara pasien umum dan pasien BPJS Kesehatan.
Apalagi jika penyakit ringan yang tidak memerlukan biaya perawatan yang mahal, menurutnya tidak terlalu mendesak untuk menggunakan Program JKN. Namun pemikirannya tersebut berubah sepenuhnya setelah ia merasakan sendiri layanan Program JKN yang semakin mudah dan juga tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif di rumah sakit.
Ia dirawat kurang lebih selama empat hari karena demam tinggi yang disertai pusing. Diakuinya pelayanan saat ini sudah sangat baik, sangat berbeda dengan pengalamannya terakhir kali dirawat kurang lebih lima tahun yang lalu. Selain pendaftaran yang semakin mudah, dokter maupun perawat juga melayani dengan cukup ramah.
“Saya merasa tidak ada lagi pembedaan dari pihak rumah sakit antara pasien JKN dengan pasien umum. Mudah-mudahan ini telah menjadi standarisasi pelayanan bagi pasien JKN, sehingga bukan hanya di sini (RS Hermina) yang bagus pelayanannya tapi di semua rumah sakit,” lanjut Nurul.
Nurul juga sangat mengapresiasi pengambilan nomor antrean melalui Mobile JKN. Ia yang baru mengetahui hal tersebut dari informasi petugas rumah sakit pada Pojok Mobile JKN di RS Hermina tersebut mengaku sangat takjub atas inovasi dan upaya perbaikan yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan serta faskes kerja sama.
“Iya saya baru tahu kalau antrean saat ini ternyata sudah bisa diambil secara online, bahkan sejak dari rumah. Sumpah ini keren, saya tidak menyangka kalau pelayanan Program JKN akan sebagus ini dalam waktu yang cukup singkat. Tadi juga saya amati beberapa pasien sudah menggunakan antrean online tersebut, saya merasa menjadi orang yang sangat ketinggalan informasi,” ujarnya sambil ketawa.
Terlepas dari segala perubahan dan perbaikan yang dirasakan Nurul, ia tetap berharap agar BPJS Kesehatan selaku pengelola Program JKN tidak cepat berpuas diri, karena harapan peserta tentunya akan semakin meningkat setiap harinya. Terlebih lagi peserta tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, ia berharap sosialisasi dan pemberian informasi bisa dilakukan dengan lebih optimal kepada masyarakat terkait pelayanan yang semakin baik, sehingga masyarakat tidak ragu lagi untuk memanfaatkan kepesertaan Program JKN.
Harapan Nurul terhadap Program JKN yaitu menjadi semakin baik ke depannya. Program ini wajib dipertahankan dan harus terus ada, karena memang sangat bermanfaat. Tantangannya mungkin karena pesertanya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, jadi mungkin bagusnya pelayanan belum dirasakan secara merata oleh semua peserta.
“Khususnya bagi yang berada di daerah-daerah terpecil. Selain itu sosialisasi dan informasi terkait perbaikan layanan ini harus lebih banyak supaya masyarakat semakin yakin dalam mengakses layanan di faskes,” terang Nurul.(RS)