KENDARI – Hania (78) tidak bisa menyembunyikan rasa haru setelah pengelihatannya kembali normal pasca operasi katarak yang dijalaninya minggu lalu. Sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Hania merasa sangat bersyukur karena ia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk operasi tersebut.
Sudah hampir 5 tahun Hania merasa fungsi penglihatannya menurun secara signifikan. Pengelihatannya yang semakin hari semakin buram membuatnya kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Namun Hania menganggap hal tersebut karena umurnya yang sudah tua sehingga fungsi pengelihatan pun pasti akan menurun.
Katarak telah lama menjadi momok bagi Hania, menghalangi aktivitas sehari-harinya dan mengaburkan pandangannya. Namun, berkat dukungan dari keluarga dan program JKN, Hania berhasil mendapatkan akses ke perawatan kesehatan yang dia butuhkan.
“Dulu, saya merasa begitu kesulitan melihat sesuatu dengan jelas. Semuanya tampak buram dan samar-samar, tapi saya diamkan saja karena saya pikir karena umur juga sudah tua. Makanya sampai sekarang saya tidak menyangka kalau ternyata pengelihatan saya masih bisa seterang ini,” ujar Hania dengan nada terharu dengan mata yang berkaca-kaca, Rabu (26/7).
Hania mulai memeriksakan matanya setelah diminta oleh anaknya yang prihatin dengan kondisi ibunya yang nyaris tidak lagi bisa melihat. Setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan dan konsultasi dengan mulai dari dokter umum hingga ahli mata, Hania akhirnya menjalani operasi katarak. Operasi tersebut berlangsung dengan lancar dan mendapatkan hasil yang mengagumkan. Hari ini, Hania berada di Klinik Mata Kendari untuk melepas perban dari matanya pasca operasi.
Hania juga tidak ragu untuk memuji pelayanan yang luar biasa yang diberikan oleh tim medis di klinik mata tersebut. “Pelayanan di sini sungguh baik dan memuaskan. Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan dan keamanan pasien,” ujarnya lagi sembari tersenyum.
Awal mendengar kata operasi tentu membuat siapapun menjadi takut, terlebih bagi seorang nenek yang tinggal dikampung dan tidak paham dengan tindakan medis di fasilitas kesehatan. Namun setelah mendapat dorongan dan penjelasan dari sang anak, ditambah penjelasan dokter Hania membulatkan tekad untuk memberanikan diri menjalani operasi katarak tersebut.
Hania juga menceritakan bahwa selama kurang lebih 50 menit ia menjalani operasi katarak di Klinik Mata Kota Kendari, dirinya tidak merasakan sakit sedikitpun pada saat operasi tersebut berlangsung. Ia juga mengatakan kalau ruang tunggu dan ruang operasi bersih dan sejuk sehingga pasien sangat nyaman dalam mengakses layanan kesehatan.
“Saya awalnya berpikir kalau operasi itu pasti sakit karena selama ini kita tahu bgitu, kalau operasi pasti sakit apalagi ini operasi mata. Membayangkan saja sudah sangat menakutkan bagi saya, namun ternyata tidak sakit. Jadi saya itu dioperasi hampir satu jam lamanya dari awal sampai dengan selesai saya tidak merasakan sakit sedikitpun. Sebelumnya dokter juga sudah jelaskan kalau mungkin waktunya itu bisa sampai satu jam tapi kalau sakit Insya Allah tidak sakit,” ungkapnya.
Hania merasa bersyukur karena memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah. Ia merasa terlayani dengan baik hingga menjalani operasi sampai dengan pelayanan kontrol setiap bulan di Klinik Mata tidak membutuhkan biaya tambahan.
“Saya merasa bersyukur dengan adanya Program JKN. Sejak awal pengobatan sampai sekarang saya selalu dilayani dengan baik oleh seluruh petugas di Klinik Mata Kendari dan tidak ada biaya seperserpun yang saya keluarkan dan yang lebih lagi tidak ada perbedaan pelayanan yang saya rasakan. Semua pasien terlayani dengan baik dan merata,” tutup Hania.(RS)