JAKARTA – SAAT berbuka puasa, bukan merupakan hal yang aneh jika Anda menemukan banyak orang mengonsumsi buah kurma.
Buah kurma telah lama diketahui bisa membantu mengurangi rasa lapar.
Buah kurma memiliki kandungan utama yakni karbohidrat sederhana (70 persen), terutama gula, seperti sukrosa dan fruktosa.
Selain itu, kurma juga mengandung beberapa sumber zat gizi lainnya, seperti serat, protein, kalium, magnesium, tembaga, mangan, zat besi harian, dan vitamin B6 harian.
Selain itu, kurma juga kaya akan asupan kalsium, zat besi, vitamin K, folat, serta antioksidan seperti karoten, fenolik, avanoid, dan anthocyanin.
Berikut manfaat mengonsumsi buah kurma untuk kesehatan, seperti dilansir laman Genpi.co.
1. Menangkal radikal bebas
Kurma merupakan salah satu buah tinggi antioksidan yang mampu mengurangi efek radikal bebas dalam tubuh.
Perlu diketahui, bahwa antioksidan bekerja melindungi sel dan jaringan tubuh dari stres dan peradangan kronis yang memicu berbagai risiko penyakit.
Selain itu, kandungan antioksidan berupa flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik bisa membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker.
2. Meningkatkan kesehatan jantung
Kurma merupakan salah satu buah yang mengandung banyak vitamin dan mineral yang berguna untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Kandungan buah kurma, yakni magnesium dan kalium, mampu membantu menurunkan tekanan darah ke tingkat yang lebih sehat.
Selain itu, kandungan serat dalam kurma ini juga bermanfaat untuk mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Kurma juga mengandung antioksidan asam fenolik yang terkenal karena sifat antiradangnya.
Asam fenolik dipercaya bisa membantu menurunkan risiko terkena hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
3. Mencegah risiko diabetes
Kurma yang memiliki rasa manis ternyata memiliki kandungan serat yang akan membantu mengurangi risiko diabetes.
Perlu diketahui, bahwa serat tak larut lebih lambat dicerna dalam perut, hal itu membantu tubuh lebih baik mengontrol kadar gula darah.
Menurut penelitian di Nutrition Journal pada 2011, bahwa buah kurma mempunyai indeks glikemik rendah.
Selain itu, buah kurma ini tidak langsung membuat kadar gula darah melonjak setelah dimakan.
4. Menjaga kesehatan pencernaan
Kurma merupakan salah satu buah yang mengandung sumber serat makanan yang baik.
Sekitar 6,4 persen hingga 11,5 persen kandungan kurma terdiri dari serat terutama jenis yang tidak larut.
Perlu diketahui, bahwa makanan yang kaya akan jenis serat tidak larut bisa membantu memadatkan feses dan melancarkan pencernaan.
Mengonsumsi makanan berserat setiap hari (sekitar 25-30 gram/ hari) bisa menghindari Anda dari masalah diare dan sembelit.
Selain itu, kandungan fenolik tinggi dalam kurma ini membantu membersihkan usus, hal itu berpotensi menurunkan risiko terkena kanker usus.
5. Menjaga kesehatan otak
Menurut penelitian dari Neural Degeneration Research tahun 2016, buah kurma berpotensi menghambat produksi protein pemicu peradangan bernama interleukin 6 (IL-6) di otak.
Perlu diketahui, bahwa kadar IL-6 yang tinggi di dalam otak sering dikaitkan dengan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kurma bermanfaat mengurangi aktivitas protein beta amiloid, yang bisa membentuk plak di otak.
Plak yang menumpuk di otak ini akhirnya menyebabkan kematian sel otak.
Kematian sel otak adalah salah satu penyebab munculnya penyakit Alzheimer dan demensia.(jpnn/RS)