DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berupaya untuk mengantisipasi maraknya aksi tawuran remaja yang terjadi saat ramadan.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan bahwa antisipasi yang dilakukan yakni dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
“Karena memang rata-rata, mohon maaf ya ini adalah sekolah-sekolah swasta yang harus terus diingatkan, baik untuk pembinaan ekstrakulikulernya, atau memberikan pemahaman tentang bahaya tawuran yang itu merugikan orang lain,” ucap Idris, dikutip Selasa (28/3).
Selain itu, pihaknya juga sedang mengkaji faktor eksternal dari aksi tawuran remaja yang kerap kali terjadi.
“Kami sedang pelajari dan mengkaji faktor eksternalnya tawuran ini. Karena ada beberapa berita, faktor eksternalnya ini di antaranya provokasi dari alumni-alumni sekolah terhadap adik kelasnya,” jelasnya.
Sehingga, dalam melakukan kajian ini pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait dalam penanganannya.
“Kami akan bekerja sama dengan pihak akademik, kepolisian, untuk kami kaji dan selesaikan bersama,” terangnya.
Idris juga mengaku jika Pemkot Depok belum menerapkan kebijakan jam malam untuk menekan kasus tawuran di wilayahnya.
Kendati demikian, pihak kepolisian tengah rutin melakukan patroli wilayah demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Mungkin bisa dilakukan patroli terpadu antara Pemkot Depok dengan kepolisian, ini yang sedang kami upayakan khususnya menjelang hari raya,” tandasnya. (jpnn/RS)