CIANJUR – Polres Cianjur menempatkan puluhan personel di sejumlah titik rawan perang sarung pada Ramadan.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan kegiatan itu sangat meresahkan dan mengganggu pengguna jalan.
Untuk itu, personelnya pun disiagakan di Jalan Raya Bandung-Cianjur di depan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Dia menyebut aksi perang sarung dua kelompok remaja terjadi tepat di tengah Jalan Raya Bandung-Cianjur.
“Aksi mereka sempat dibubarkan warga, namun tidak lama berselang, dua kelompok yang sama kembali melakukan perang sarung di jalur cepat,” kata dia.
Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi selama bulan puasa, pihaknya menempatkan belasan anggota termasuk tim khusus pemburu perang sarung.
Selain itu, mereka juga menambah jadwal patroli di titik rawan termasuk di tengah kota dan pinggiran Kota Cianjur.
“Patroli akan lebih ditingkatkan termasuk mengajak warga sekitar untuk ikut serta menghalau jika melihat ada remaja bergerombol di pinggir jalan dengan indikasi perang sarung,” katanya.
Sementara perang sarung kembali terjadi di Cianjur, Senin (27/3) dini hari yang dilakukan puluhan remaja dari dua kelompok di depan Kantor Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, di Kecamatan Haurwangi, Cianjur.
Bhabinkamtibmas Kecamatan Haurwangi, Bripka Indra Kusdiansyah, mengatakan pihaknya bersama warga berhasil membubarkan aksi perang sarung di tengah jalan antar kota itu, sebagian besar remaja berhasil melarikan diri, namun pihaknya mengamankan satu unit sepeda motor dan kain sarung.
“Pelaku yang berjumlah sekitar 30 orang remaja itu berhasil kabur, kami hanya bisa mengamankan satu unit sepeda motor dan barang bukti sarung yang diikat di bagian ujungnya,” kata Indra.
Pihaknya meminta warga di sekitar lokasi untuk ikut serta mencegah terjadinya perang sarung karena dapat mengancam keselamatan pelaku perang sarung dan pengguna jalan yang melintas.
“Kami akan siaga dilokasi setiap malam selama puasa guna mencegah aksi serupa,” katanya. (jpnn/RS)