JAKARTA – MADU merupakan salah satu herbal yang kaya akan berbagai kandungan gizi dan nutrisi.
Madu merupakan cairan kental yang berasal dari lebah dan memiliki warna keemasan.
Kepopuleran madu baik sebagai kuliner maupun sebagai obat telah berlanjut selama ribuan tahun, bahkan hingga saat ini, ketika manfaat kesehatannya semakin diakui secara luas oleh komunitas ilmiah.
Perlu diingat bahwa Anda akan mendapatkan manfaat paling banyak dari madu mentah yang diproduksi secara lokal.
Hal ini karena madu yang dipasteurisasi kehilangan banyak enzim yang bermanfaat dan tidak mengandung serbuk sari lokal.
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Curejoy.com.
1. Alergi
Gagasan di balik pengobatan alergi konvensional adalah paparan sejumlah kecil alergen akan membantu tubuh belajar untuk tidak bereaksi berlebihan saat terpapar zat tersebut.
Jika Anda alergi terhadap serbuk sari pohon dan gulma di daerah Anda, madu bisa membantu mengatasi gejala alergi kamu dengan cara yang hampir sama.
Namun, ada satu peringatan. Madu tidak akan membantu mengatasi alergi yang terutama disebabkan oleh serbuk sari yang terbawa angin dari tumbuhan yang tidak memerlukan penyerbukan dari lebah.
2. Gula Darah
Jika Anda menyukai makanan manis, puaskan keinginan kamu dengan madu.
Madu dianggap lebih manis daripada jumlah gula yang sama, yang membuat orang mengonsumsi pemanis dalam jumlah yang lebih sedikit.
Juga, madu tidak memengaruhi gula darah dengan cara yang sama seperti fruktosa, demikian temuan studi yang diterbitkan dalam “Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics.
” Ini menyebabkan lebih sedikit lonjakan gula darah, mengurangi “naik roller coaster” gula darah yang dialami banyak orang setelah makan permen.
3. Kolesterol
dan Penyakit Jantung Adalah bijaksana untuk mengonsumsi berbagai makanan penurun kolesterol untuk membantu menjaga kolesterol pada tingkat yang sehat.
Namun, biji-bijian dan sayuran bukan satu-satunya pilihan untuk menurunkan kolesterol.
Madu telah ditemukan menurunkan kolesterol sebanyak 7 persen dalam studi klinis.
Itu juga mengurangi kadar bahan kimia dalam tubuh yang merupakan penanda penyakit jantung, bukti yang sangat kuat menunjukkan bahwa konsumsi madu bersifat kardioprotektif.
4. Perawatan Luka
Madu memiliki sifat antibakteri, artinya bisa digunakan sebagai salep pada luka bakar dan luka lainnya.
Sifat antioksidan dan pengeringan madu berkontribusi pada efek penyembuhannya.
Studi yang meneliti penggunaan madu dalam perawatan luka telah menemukan bahwa penggunaan madu menghasilkan infeksi yang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan perawatan luka tradisional.
5. Batuk
” Dua sendok teh madu sama efektifnya dengan sirup obat batuk untuk mengobati batuk pada anak,” menurut internis Mayo Clinic James Steckelberg, M.D.
Banyak orang dewasa sudah menggunakan obat ini, sering menggabungkan madu dengan jus lemon dan air panas, yang membuat minuman antibakteri yang menenangkan.
Namun, jangan pernah memberikan madu kepada anak di bawah satu tahun, karena ada sedikit risiko botulisme pada bayi.
Saat menambahkan madu ke dalam diet Anda, lakukanlah secukupnya, karena madu mengandung kalori dan gula yang tinggi.(jpnn/RS)