Sikat Mafia Bola, Jenderal Listyo Siap Bekerja Sama dengan Erick Thohir

  • Bagikan

JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjukkan komitmennya untuk memberantas mafia bola di tanah air.

“Prinsipnya, Polri siap mendukung dan babat habis pelaku mafia bola,” kata Kapolri Jenderal Listyo di Media Center Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (19/2).

Jenderal Listyo siap bekerja sama dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir  membabat habis mafia bola serta menyelenggarakan sepak bola yang jauh lebih baik dan sportif.

Menurut dia, sinergi itu antara lain dalam upaya memberantas serta memberangus pengaturan skor. 

“Kami, Polri siap mendukung penuh dan telah mempersiapkan Satgas-Anti Mafia Bola untuk mengawal kebijakan itu,” ungkap jenderal bintang empat itu.

Dia berharap upaya pembentukan sepak bola yang fair play benar-benar terwujud sehingga, para pemain bisa dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Dan tentunya Satgas Anti-Mafia Bola ini akan terus mengawal setiap penyelenggaraan baik di Liga 1, 2, dan 3 serta seluruh event sepak bola yang akan diselenggarakan oleh PSSI,” kata mantan Kabareskrim Polri, itu.

Dengan adanya semangat dan sinergisitas yang sama dari PSSI dan Polri, Jenderal Listyo optimistis ke depannya tujuan untuk mewujudkan persepakbolaan Indonesia yang sesuai standar FIFA akan terlaksana dengan baik.

“Selain mendukung program pemberantasan permainan skor, kami juga mendukung agar pelaksanaan sepak bola Indonesia makin baik dan sesuai standar FIFA,” ungkapya.

Menurutnya, Polri mempunyai pengalaman bagaimana mengoperasionalkan Satgas Anti-Mafia Bola pada periode 2018-2020.

Saat itu, kata dia , terdapat 18 tersangka yang diproses baik dari organisasinya, manajemen perangkat pertandingan termasuk pemain dan perantara. 

Saat ini, lanjut dia, ada 15 sub Satgas Anti-Mafia Bola yang terbentuk dan tersebar di seluruh wilayah

“Saya kira sesuai apa yang menjadi kebijakan ketum PSSI yang baru untuk melibatkan satgas akan terus kami perkuat,” paparnya.

Dia menjelaskan dalam mewujudkan persepakbolaan Indonesia yang jauh lebih baik, Polri telah mengundang pemateri dari Conventry University Inggris, untuk memberikan pelatihan manajemen kompetisi.

Tak hanya itu, dia menyebut Korps Bhayangkara juga telah menerbitkan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 tentang pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga.

Dengan adanya hal itu, kata dia diharapkan mampu menyelenggarakan giat pengamanan sepak bola dengan baik sesuai standar FFA, termasuk di dalamnya melakukan asesmen dan manajemen risiko, serta keselamatan penonton dan pemain.

“Kami juga melaksanakan pelatihan dengan menghadirkan ahli dari Conventry University Inggris untuk berikan pemahaman terhadap para anggota termasuk anggota Liga Indonesia Baru (LIB). Kami harapkan ini bisa dilakukan transfer knowledge dan betul-betul memperbaiki pola pengamanan yang lebih baik,” katanya.

Terkait masalah perizinan, kata dia,  pihaknya selalu berkoordinasi dengan LIB dalam hal ini operator atau pelaksana yang ditunjuk PSSI.

“Ini semua kami lakukan evaluasi apakah kemudian dilakukan asesmen risiko terkait kelayakan stadion yang digunakan dan sebagainya,” kata mantan Kapolda Banten itu.

Dia mengaku banyak pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman sebelumnya. Prinsipnya, Polri ingin melakukan perbaikan agar kompetisi berjalan baik serta keselamatan penonton dan pemain terjaga dengan baik. (jpnn/RS)

  • Bagikan

Exit mobile version