MAKASSAR – Ketua Umum IKA Universitas Hasanuddin Andi Amran Sulaiman (AAS) yang juga founder Tiran Group kembali membakar semangat pelaku UMKM yang mengikuti Business Matching. Webinar Seri 1, Sabtu (4/2) di AAS Building, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.
Menteri Pertanian RI Kabinet Kerja periode 2014 – 2019 menyatakan bahwa kegagalan kita karena selalu menganggap sukses itu susah. Prinsip yang biasa kita dengar, sukses tak semudah membalikkan telapak tangan.
”Sekarang kita balik. Sukses semudah membalik telapak tangan,” ujar AAS, yang disambut aplaus peserta.
Penampilan Ketua Umum IKA Unhas ini adalah yang kedua setelah pada pra Business Matching, Sabtu (28/01/23) ia juga memotivasi pelaku UMKM.
Bahkan beberapa diantaranya terharu dan meneteskan air mata mendengar kisah perjalanan hidup pria 12 bersaudara ini, dari tidak ada apa-apanya menjadi seperti sekarang.
Ketua Umum IKA Unhas periode 2012 – 2016 ini lalu membocorkan trik-trik berbisnis untuk mendongkrak keuntungan hingga berlipat-lipat serta memaparkan bagaimana strategi yang bisa diterapkan untuk menembus pasar luar negeri.
Melalui AAS Fondation dan IKA Unhas, Andi Amran berjanji akan melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM agar bisa naik kelas, tumbuh eksponensia dengan omset yang besar.
“Saya impikan melalui pendampingan dan pembinaan yang diberikan, ada 100 UMKM ya g meengekspor ke 20 negara bisa naik kelas. Tumbuh secara eksponensial. Kita akan naikkan kuantumnya agar pendapatan bisa meningkat,” ungkapnya.
Kakak kandung Gubernur Sulsel itu mengatakan untuk mengangkat kasta UMKM, harus dilihat dulu apa permasalahannya.
Perlu dibangun karakternya. Per aiki entrepereneurshipnya. Mereka yang bermasalah permodalan Bank BRI bisa memberikan kredit tanpa agunan kepala pelaku usaha.
“Nanti Kita bina bersama BRI. Tahu BRI, punya dana UMKM tanpa agunan hingga Rp15 triliun,” ungkapnya.
AAS Fondation akan melakukan pembinaan sistem kluster. Dimana ekosistem pelaku bisnis akan dibangun. Mulai dari kaki-kakinya, yang merupakan pelaku usaha mikro, akan diberikan supporting sistem untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka.
“Jika produksi yang dihasilkan kaki-kakinya meningkat, tentu kapasitas komoditi yang akan diekspor bisa semakin tinggi,” ungkapnya.
“Inilah yang dinamakan bangun ekosistem. Jadi dari hulu ke hilir, itu kita bangun. Cek satu persatu kemudian kalau kita hanya perhatikan eksportir tanpa perhatikan kakinya, itu tidak akan tumbuh,” tambah AAS
Diapun menekankan, untuk menjadi pengusaha, butuh mental petarung. Jangan takut rugi. Dalam berbisnis sebenarnya tidak ada yang namanya rugi. Karena sesungguhnya, kerugian merupakan pelajaran berharga untuk membentuk mental yang kuat.
“Kami akan hadirkan narasumber yang ekspert untuk membuka wawasan pelaku UMKM bagaimana cara berbisnis yang baik dan bisa meraup keuntungan eksponensial. Nanti AAS Fondation yang akan fasilitasi secara gratis,” tegasnya.
Sementara itu, Sekjen PP IKA Unhas Prof Yusran Jusuf mengatakan IKA Unhas harus tampil berkolaborasi dengan AAS Fondation untuk mewujudkan gagasan Ketum IKA Unhas Andi Amran Sulaiman.
“UMKM bisa bangkit kalau kita samakan semangat, kita dari IKA Unhas merupakan bagian yang ingin berkontribusi nyata dalam mengembangkan UMKM,” tandasnya.
Tampil sebagai pembicara webinar yang digelar hibrid masing-masing Jenderal KJRI di Penang Malaysia, Dr Yundhini Husni Djamaluddin, Chairman of Indonesia-Bahrain Business and Friendshio Society, Firdaus Muttaqien (Deputy Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel) dan Rahman Arif, Pimpinan Bank BRI Wilayah Makassar. (RS)