JAKARTA – Pemerintah berupaya meningkatkan kinerja logistik nasional untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
Salah satunya dengan menginisiasi National Logistics Ecosystem (NLE) yang mengimplementasikan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kehadiran NLE diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik nasional dengan cara mengintegrasikan layanan pemerintah dengan platform-platform logistik yang telah beroperasi.
“Sinergi dan kolaborasi adalah kunci, karena menjaga resiliensi ekonomi dan memastikan tercapainya target pertumbuhan ekonomi membutuhkan kerja sama dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan.Dengan demikian, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan implementasi NLE,” tegas Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu.
Sementara itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eisha Maghfiruha Rachbini mengungkapkan tingginya biaya logistik di Indonesia menjadi salah satu kendala investasi sekaligus melemahkan daya saing produk-produk dalam negeri.
“Biaya logistik memang menjadi faktor yang menentukan daya saing Indonesia. Di sisi ekspor, biaya logistik yang mahal menjadikan produk Indonesia kalah saing (mahal) dibandingkan dengan kompetitornya di pasar internasional,” kata Eisha, Rabu (25/1).
NLE juga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional. NLE memastikan kelancaran pergerakan arus barang ekspor dan impor, maupun pergerakan arus barang domestik, baik antar daerah dalam satu pulau maupun antarpulau.
Oleh sebab itu, NLE akan berdampak signifikan jika mampu dilakukan secara optimal.
“Jika NLE ini berhasil diterapkan dan implementasinya sesuai dengan tujuannya yaitu mengurangi biaya logistik, saya rasa upaya yang baik. Terutama dalam mendukung ekspor dan juga percepatan industrialisasi di dalam negeri,” ujarnya.
Selain mampu mendongkrak investasi, NLE juga akan meningkatkan daya saing ekspor Indonesia, dan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
“Selain investasi, mendorong daya saing ekspor, dan industri dalam negeri,” pungkas Eisha.
Waktu Lama
Direktur Eksekutif CORE M Faisal mengatakan butuh waktu lebih lama untuk mengimplemtasikan National Logistic Ecosistem. Target tahun 2024 belum tentu akan tercapai.
“Ini bukan sesuatu yang bisa dijangkau dalam waktu pendek, satu tahun maksudnya, tapi ini butuh waktu lebih lama lagi,” ujar Faisal, Rabu (25/1).
Namun, dia mengapresiasi rencana pemerintah dengan NLE.
“Ini lebih kompleks tetapi memenuhi NLE dimaksud kalau bisa dijalankan paling tidak membuat satu ekosistem yang tersturktur sehingga memaksilmalkan efisiensi Dan optimasi dari logistik di seluruh Indonesia,” kata Faisal.
Misalnya, rute yang lebih efisien dan terintegrasi, tiap elemen pendukung logistik.
“Dari laut ke darat, udara ke darat. Di pelabujan terminal dan bandara. Itu ekosistem yang dibangun agar lebih efisien dan menjadi struktur yang paling optimal karena wilayah Indonesia memang kompleks, negara kepulauan,” ungkap Faisal.
Setelah ekosistem terbentuk, juga perlu segera disusun implementasinya.
“Agar tujuan konektivitas logistik tercapai. Sehingga jika transportasi logistik kita mumpuni, akan lebih menarik investor masuk,” ujar Faisal.(jpnn/RS)