LANGARA – Isu resesi tahun 2023 menjadi ancaman serius bagi perekonomian masyarakat Indonesia. Karena itu Pemerintah terus mempersiapkan penanganannya. Di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) misalnya, Dinas Perikanan memberikan bantuan Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis solar dan pertalite kepada 802 nelayan yang tersebar di tujuh Kecamatan.
Diantaranya, 241 nelayan di Kecamatan Wawonii Barat, 61 orang di Kecamatan Wawonii Utara, 35 di Kecamatan Wawonii Timur Laut, 69 di Kecamatan Wawonii Timur, 232 di Wawonii Tenggara, 97 di Kecamatan Wawonii Selatan dan 67 nelayan di Kecamatan Wawonii Tengah.
Kepala Dinas Perikanan Konkep, Muh Rijal saat dikonfirmasi, Kamis (19/1) mengatakan, 802 nelayan yang diberikan bantuan itu merupakan bentuk perhatian pemerintah Kabupaten Konkep kepada masyarakat yang rentan terdampak tingginya angka inflasi.
“Nelayan yang diberikan bantuan BBM ini merupakan hasil verifikasi kami di lapangan. Karena tidak semua nelayan kebagian BBM, bantuan ini diperuntukan bagi nelayan yang memiliki kartu KUSUKA dan memiliki kapal di bawah 5 GT,” jelasnya.
Dari 802 nelayan yang menerima bantuan BBM kata mantan Sekwan Konkep itu, diklasifikasi menjadi dua klaster, yaitu nelayan penerima BBM berjenis solar dan pertalite.
“Penerima pertalite khusus nelayan yang memiliki mesin katinting, sementara untuk solar diberikan kepada nelayan yang menggunakan mesin diesel. Kalau solar 20 liter per nelayan, sedangkan pertalite 14 liter per nelayan,” katanya.
Ditanya apakah bantuan BBM itu sudah tersalurkan secara keseluruhan? Kata Muh Rijal, pihaknya sudah menyalurkan sebagian kepada nelayan sejak bulan Desember 2022, hanya saja sebagian nelayan khususnya untuk wilayah Kecamatan Wawonii Tenggara belum tersalurkan.
“Nelayan dari Roko-roko belum ada yang datang ambil, kemungkinannya karena jaraknya cukup jauh, makanya kita imbau untuk segera mengambil bantuan BBM ini,” pintanya.(R2/RS)