Stasiun Pengisian BBM untuk Nelayan Ditelantarkan

  • Bagikan
ABD. KARIM/Rakyat Sultra

ABD. KARIM/Rakyat Sultra
Ketgam : SPBN di Konkep yang ditelantarkan.(Foto: ABD. KARIM/Rakyat Sultra)

LANGARA – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Langara Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) kian memprihatinkan, betapa tidak, bangunan yang menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Konkep ratusan juta tahun 2015 silam itu kini tidak difungsikan lagi.

Halamannya sudah ditumbuhi semak belukar, bangunannya juga sudah menjadi sarang rayap. Demikian halnya tangki penampungan BBM tampak sudah berkarat. Mesin pompa dispenser pengisian BBM sudah rusak.

Tidak berfungsinya SPBN itu, dikeluhkan salah seorang nelayan asal desa Tanjung Batu, Udin. Kata ia, para nelayan di Kecamatan Wawonii Barat kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk melaut.

“Sejak dibangun SPBN di Langara belum sama sekali dirasakan manfaatnya khusunya kami sebagai nelayan. Padahal susah sekali kami ini dapat BBM,” keluhnya.

Kata ia, untuk mendapatkan BBM berjenis solar para nelayan membeli dengan harga Rp15.000 per liternya dari penjual BBM eceran. Sementara di SPBU para nelayan tidak dilayani membeli BBM lebih dari satu jergen.

“Kami berharap SPBN ini bisa dioperasikan kembali, untuk kebutuhan nelayan. Karena di sini nelayan terikat dengan para pengepul ikan karena ambil panjat sebelum melaut, mengutang untuk kebutuhan melaut dan lebutuhan rumah tangga,” bebernya mengeluh.

Saat dikonfirmasi Kadis Perikanan Konkep Muh Rijal, Rabu (4/1) mengatakan, ia belum mengetahui sebab terhentinya SPBN itu beroperasi karena belum lama menjadi Kadis Perikanan, sementara SPBN dibangun katanya tahun 2015 silam.

“Sepertinya kuota BBMnya dihentikan, alatnya sudah rusak. Kalau tidak salah sejak dibangun tahun 2015 hanya satu tahun dioperasikan, tahun 2017 sudah mulai tidak difungsikan lagi,” ceritanya.

Ditanya perusahaan apa yang kelola SPBN bersubsidi untuk nelayan itu, Ia tidak mengetahui persis karena saat itu belum menjabat sebagai Kadis Perikanan Konkep.

“Infonya ini ada yang ingin mengaktifkan kembali, tapi saya belum tahu sejauh mana progres pengurusan mereka di Pertamina,” tandasnya.

Sekadar diketahui, SPBN ini secara fungsional melekat di bidang tangkap Dinas Perikanan Konkep.(RS)

  • Bagikan