UNAAHA – Seorang bocah inisial KR yang berusia tujuh tahun meninggal dunia setelah tenggelam di irigasi Bendung Wawotobi Desa Anggopiu Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe, Rabu (9/11) sekira pukul 13.30 Wita.
Bocah yang diketahui masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) merupakan warga Desa Talumbinga Kecamatan Sabulakoa, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Kapolsek Lambuya Iptu Asriady yang ditemui di lokasi kejadian menjelaskan, awalnya korban bersama saksi, yakni Ketut Antari (19) yang merupakan sepupu korban bersama Ketut Ali berboncengan dari Konsel menuju Bendung Wawotobi dengan tujuan rekreasi .
“Jadi korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini datang bertiga dengan berboncengan sepeda motor bersama rekannya. Mereka hendak mandi-mandi di irigasi yang akhir-akhir ini sedang viral di media sosial,” ujarnya.
Selanjutnya, setelah tiba di irigasi, korban turun mandi dan berenang di kedalaman sekitar satu meter. Setalah itu, korban berenang ke pinggir irigasi meminta air minum kepada Ketut Antari.
Kemudian, saksi yang juga sepupu korban ini pergi mecari minuman kemasan, namun setelah kembali korban sudah tidak kelihatan di area permandian irigasi tersebut.
Karena merasa panik, adiknya tidak terlihat di irigasi, Ketut Antari melapor di Pos penjagaan Bendungan Ameroro yang berada tepat di pinggir jembatan Ameroro. Kemudian penjaga/pengelola bendungan berjumlah 9 orang menyisir irigasi tempat korban berenang/mandi.
“Jadi setelah dilakukan pencarian sekitar beberapa menit, korban di temukan oleh saksi Ketut Ali dalam keadaan korban tidak sadarkan diri dan di berikan pertolongan pertama dengan napas buatan. Setelah itu korban di antar langsung ke rumah sakit BLUD Kabupaten Konawe oleh warga sekitar,” ungkapnya.
Setibanya di rumah sakit BLUD Konawe korban diberikan pertolongan medis namun korban tidak tertolong dan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Pada pukul 15.00 Wita pihak BLUD Kabupaten Konawe dikawal Personel Polsek Lambuya mengantar jenazah ke rumah korban dengan mengunakan kendaraan jenazah.
Kapolsek dengan dua balak di pundak ini mengimbau kepada seluruh masyarakat yang hendak berwisata di Bendungan Ameroro untuk lebih berhati-hati. Apalagi bendung irigasi saat ini sudah memakan korban jiwa.
“Untuk warga yang sedang berekreasi agar lebih memperhatikan anak-anaknya, apalagi banyak anak-anak yang masih berusia lima sampai tujuh tahun mandi-mandi di irigasi ini,” tandasnya.
Atas peristiwa ini, Jajaran Polsek Lambuya dibantu Babinsa Koramil Uepai Konawe memasang garis polisi di sekitar irigasi tempat bocah tersebut tenggelam. Ini dilakukan untuk menghindari adanya korban berikutnya.(RS)