Lakukan PKM di Konsel, Dosen Unusra Latih Warga Buat Sirup dan Selai Buah dari Tumbuhan Mangrove

  • Bagikan
Dosen Unusra saat membuat sirup dan selai dari buah Pidada.

ANDOOLO – Beberapa dosen Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra) mengadakan kegiatan PKM (Pengabdian kepada Masyarakat) di Desa Roda, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan, Kamis, 6 Oktober 2022.

Kegiatan ini dihadiri oleh warga Desa Roda dari beberapa dusun dan mahasiswa Program Studi Biologi Unusra. Kegiatan yang dilakukan pada kesempatan tersebut adalah pelatihan pembuatan sirup dan selai dari buah pidada (Sonneratia caseolaris).

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan PKM yang terpilih mendapatkan hibah dari Direktorat Jenderal Penddikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui skema Program Kemitraan Masyarakat tahun anggaran 2022. Topik utama dari PkM ini adalah

“Pemberdayaan Masyarakat dalam Restorasi Ekosistem Mangrove di Desa Roda, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan”.

Sirup dan selai dari buah Pidada.

Sebagai informasi awal bahwa Desa Roda terletak di daerah pesisir yang memiliki ekosistem mangrove yang melimpah.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman masyarakat Desa Roda tentang pentingnya peran mangrove terhadap keberlangsungan ekosistem. Selain itu, tumbuhan mangrove juga bisa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi sehingga bisa menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat Desa Roda.

Saat ini, ekosistem mangrove yang ada di pesisir pantai Desa Roda mayoritas telah dikonversi menjadi lahan tambak. Kegiatan PkM ini sendiri dibagi menjadi beberapa sub topik, yaitu: (1) Sosialisasi tentang peran mangrove dari aspek ekologi, sosial dan ekonomi, (2) Sosialisasi pemahaman aspek hukum perlindungan ekosietem mangrove, (3) Sosialisasi tentang restorasi mangrove, (4) Pembuatan kebun bibit mangrove, (6) Pembuatan sirup dan selai dari buah tumbuhan mangrove.

Kegiatan PKM ini sendiri diketuai oleh Agusrinal, S.Si., M.Si serta anggota yang terdiri dari Ismi Fadjriah Hamzah, S.H., M.H. dan beberapa dosen Unusra dari FMIPA dan Fakultas Hukum. Agusrinal menjadi narasumber dari kegiatan sosialisasi peran mangrove, restorasi mangrove dan teknik silviofishery.

Sedangkan Ismi Fadjriah Hamzah menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi aspek hukum perlindungan ekosistem mangrove. Sementara kegiatan yang lain seperti pembuatan kebun bibit mangrove serta pembuatan sirup dan selai buah mangrove dipandu oleh seluruh anggota tim.

“Kegiatan PkM ini sangat penting karena ini merupakan perwujudan darma kami sebagai akademisi, tentunya selain mengajar dan meneliti. Apalagi saat ini, mayoritas masyarakat di sini belum memahami arti pentingnya ekosistem mangrove. Jika masyarakat sudah memahami pentingnya mangrove, terlebih mereka bisa mengolah buah mangrove menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi, tentu saja kesadaran untuk menjaga ekosistem mangrove itu akan tumbuh dengan sendirinya. Kita tidak perlu capek-capek lagi melakukan sosialisasi ataupun penyuluhan tentang pelestarian mangrove. Mereka akan bergerak sendiri untuk melestarikan tumbuhan mangrove ini,” jelas Agusrinal.

Pemilihan buah pidada (Sonneratia caseolaris) sebagai bahan baku pembuatan sirup dan selai didasari oleh melimpahnya buah pidada di area mangrove Desa Roda namun tidak dimanfaatkan dan dibiarkan begitu saja. Menurut pengakuan beberapa masyarakat Desa Roda bahwa selama ini mereka tidak mengetahui bahwa buah pidada bisa dikonsumsi apalagi diolah menjadi produk baru.

“Menurut literatur yang kami baca, buah pidada ini telah dilakukan diuji kandungan gizinya, yaitu mengandung protein, lemak, karbohidrat dan vitamin C. Kandungan vitamin C yang tinggi ini mampu mengobati panas dalam, sariawan, mencegah flu, dan menjaga kestabilan tubuh. Buah mangrove ini juga dapat mengobati darah tinggi dan gondok juga karena mengandung yodium,” lanjut Agusrinal, yang juga menjabat sebagai Dekan FMIPA ini.

Sekretaris Desa Roda, Suharjo, S.Pd mengaku senang dengan adanya kegiatan ini.

“Kami selaku pemerintah desa sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini. Semoga ke depan, kegiatan PkM dengan topik seperti ini semakin sering dilakukan di desa kami agar wawasan warga semakin terbuka,” ujarnya. (RS)

  • Bagikan

Exit mobile version