Aksi September Berdarah Ricuh Massa Dibubarkan Polisi Pakai Gas Air Mata

  • Bagikan
Tim Brimob Polda Sultra saat membubarkan massa demonstran.

KENDARI, rakyatsultra.id – Aksi demonstrasi peringatan ketiga tahun kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randi dan Yusuf Kardawi di Mapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (26/9) berakhir ricuh.

Kericuhan dipicu oleh massa demonstran yang melakukan pelemparan batu ke arah petugas kepolisian lalu dibalas dengan tembakan air gas air mata. Pantauan awak media JPNN.com, massa mulai dipukul mundur oleh kepolisian dari Samapta dan Brimob Polda Sultra.

Tembakan gas air mata dan lemparan batu dari massa demonstran mewarnai sepanjang jalan dari arah Bundaran Kantor Gubernur hingga ke perempatan Mapolda Sultra. Massa kemudian bisa dibubarkan oleh tim Brimob Polda Sultra.

Kapolresta Kendari Kombes Muh Eka Fathurrahman mengatakan pihaknya telah melakukan upaya negosiasi komunikasi dengan para massa demonstran, tetapi ada sebagian kelompok yang mencoba memprovokasi untuk melakukan pelemparan ke arah petugas kepolisian.

“Oknum ini ada beberapa orang. Bukan hanya ke arah petugas, tetapi lemparan itu juga ke arah Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UHO,” ucap Kombes Muh Eka Fathurrahman kepada JPNN.com. Ia menyebutkan tindakan yang dilakukan kepolisian telah memenuhi protap, pertama diberikan himbauan, karena tidak diindahkan, pihaknya kemudian melakukan tindakan pembubaran massa.

“Kepada mereka yang melakukan pelanggaran, kami akan lakukan penindakan hukum untuk memberikan efek jera. Jangan sampai setiap aksi-aksi dibiarkan merasa pembenaran, ini yang perlu kami tegakkan. Kami tidak melarang aksi-aksi, malah kami mengawal semua aksi yang dilakukan,” katanya. Hingga kini, situasi di Bundaran dan sekitar kawasan Mapolda Sultra sudah mulai kondusif. Masyarakat juga sudah bisa kembali melalui jalanan tersebut. (RS)

  • Bagikan