JAKARTA – Aktivis kolaborasi warga Jakarta, Andi Sinulingga isu penjegalan Prabowo Subianto dan diskriminalisasi Anies Baswedan merupakan strategi politik untuk calon tunggal.
“Strateginya mau calon tunggal, dengan dalih agar tak ada polarisasi, biar adem seperti kata surveyor itu,” ucapnya dalam akun sosial medianya, Rabu, (21/9/2022).
Unggahan Andi Sinulingga ini untuk menanggapi pernyataan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Adamsyah Wahab atau Don Adam.
Dom Adam menyinggung soal Prabowo Subianto yang dijegal dan Anies Baswedan dikriminalisasi.
“Lha, Prabowo mau dijegal, Anies mau dikriminalisasi. Lalu nanti yg maju kelien² aja gitu?,” ucapnya, melalui akun sosial medianya Rabu, (21/9/2022).
Sebelumnya, Isu penjegalan Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon di Pilpres 2024 merebak.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, penjegalan itu muncul lewat baliho-baliho yang tersebar di beberapa wilayah seperti Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan Selatan dan Madura dan Jawa Timur.
“Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating Pak Prabowo turun kok itu. Banyak,” tutur Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Menindaklanjuti itu, pihaknya melapor ke pihak yang berwajib dan meminta para kader mencabut baliho tersebut.
“Kita nggak cuma laporan, ya kita instruksikan ke kader di daerah itu untuk dicopot, dan banyak juga,” imbuhnya.
Dia mengaku pihaknya sudah mengetahui pelaku yang memasang baliho tersebut.
Dasco tak menyebut identitasnya namun diduga pelakunya terorganisir dan memiliki dana dan orang yang cukup banyak.
“Dia itu kan mengorganisir orang banyak, dananya juga banyak. Ya kita tahu. Tapi ya sudahlah,” pungkasnya.
Sementara itu, Politikus DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution juga sempat mewanti-wanti upaya kriminalisasi terhadap tokoh yang berpotensi maju menjadi calon presiden di Pilpres 2024. Salah satunya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (FAJAR/RS)