Pameran Produk Unggulan Ekonomi Kreatif Sultra, Pemprov Apresiasi Potensi Usaha Lokal

  • Bagikan
Pj Sekprov Sultra, Asrun Lio saat meninjau pameran produk unggulan ekonomi kreatif Sultra.

KENDARI – Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio mewakili Gubernur Sultra H Ali Mazi membuka Pekan Produk Unggulan Ekonomi Kreatif Sultra Tahun 2022, yang digelar di Hotel Claro Kendari, Rabu (7/9). Masing-masing daerah di Sultra memiliki potensi untuk pengembangan ekonomi kreatif dan bisa Go To Ekspor.

Pj Sekprov Sultra Asrun Lio mengungkapkan, pengembangan ekonomi kreatif telah menjadi langkah strategis dalam percepatan pembangunan, karena telah mampu menjadi jembatan dan bahkan menjadi katalisator untuk mereformasi, menyelaraskan, dan mensinergikan pembangunan baik di tingkat daerah, nasional, maupun di tingkat global.

“Sultra ini memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan ekonomi kreatif, yang terdapat di 17 Kabupaten/Kota, baik di wilayah daratan maupun kepulauan yang masing-masing memiliki kekhasan yang dipengaruhi oleh seni, budaya, tradisi dan kearifan dan semoga Produk Ekonomi Kreatif Sultra Bisa Go to Eksport,” harap Asrun Lio dalam sambutannya, Rabu (7/9).

Dijelaskan, ekonomi kreatif memiliki 17 sub sektor, yaitu kriya, kuliner, fashion, fotografi, desain produk, arsitektur, seni pertunjukan, film animasi dan video, game, percetakan, TV dan radio, desain interior, seni rupa, musik serta periklanan.

“Oleh karena itu, saya menyambut baik terselenggaranya pekan produk unggulan ekonomi kreatif Sultra tahun 2022 pada kesempatan ini, yang bertujuan untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif melalui pemberdayaan, sinergitas, dan kolaborasi di dalamnya,” ucapnya.

Dia menambahkan, kegiatan tersebut merupakan wujud dari apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov)Sultra terhadap potensi usaha yang diinisiasi oleh masing-masing wilayah kabupaten/kota (lokal Sultra_red).

“Dalam menciptakan Sultra menuju pasar yang lebih luas di tingkat nasional maupun global. Baik melalui pasar langsung maupun pasar-pasar digital yang ada di platform digital unggulan Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pemilik brand Kamekoku yang menjadi peserta pameran, Fardan Lakare mengatakan, pemerintah provinsi harus sering-sering melakukan kegiatan seperti ini karena melalui kegiatan tersebut pelaku ekonomi kreatif terbantu untuk promosi, kemudian bisa membuat jejaring sehingga memudahkan untuk pemasaran produk dan lainnya.

“Jadi, para pelaku ekonomi kreatif bisa membangun kolaborasi dengan sesama pelaku ekraf lainnya yang memiliki produk dengan bahan dasar yang sama,” imbuhnya.

Lanjut Fardan, pihaknya diajarkan bagaimana bisa meningkatkan branding baik dari segi kemasan maupun kualitas olahan produk yang bakal dihasilkan. Nantinya bakal dibuatkan komunitas yang langsung dibina dari pihak provinsi Sultra melalui dinas Pariwisata.

“Yang diikutkan untuk pameran kali ini, memang sudah teruji dengan kemasan bisa untuk dilakukan ekspor ke luar negeri. Kemudian, sekitar puluhan brand ini juga sudah mengantongi label halal dan mempunyai izin dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kendari,” tutupnya. (RS)

  • Bagikan